Translate

Jumat, 03 Agustus 2012

bad sektor pada hardisk

Saat anda mengoperasikan komputer anda, Anda mungkin menerima pesan kesalahan yang menunjukkan hard disk Anda mungkin mengandung bad sector. Kesalahan biasanya ditandai sebagai “CRC” atau “Cyclic Redundancy Error”". Beberapa file data Anda hilang, tidak dapat dibaca atau rusak dan tidak dapat untuk mengakses file dan folder tertentu. Ini mungkin merupakan penyebab masalah bad sector. Sektor adalah ruangan penyimpanan pada hard disk. Dan sektor buruk adalah sektor pada disk dimana data tidak dapat ditulis atau dibaca karena kerusakan fisik atau inkonsistensi paritas dalam pemeriksaan bit pada disk. Setiap data yang ditulis atau disimpan pada area yang mungkin hilang atau rusak. Data yang berada pada bagian sektor disk yang lain mungkin tidak terpengaruh dan disk masih dapat digunakan jika bad sectornya sedikit.
Ada beberapa penyebab Bad sector antaralain :
  1. Melemahnya magnetik dari piringan hardisk dan kesalahan mekanis. Kemungkinan, daerah magnetik disk kehilangan magnet dan karenanya ketidakmampuan untuk menyimpan data.
  2. Akibat dari guncangan atau getaran, dimana saat anda mengoperasikan komputer, dan saat hardisk sedang melakukan proses baca dan tulis, bila terjadi goncangan atau getaran, dapat menyebabkan head akan menggesek piringan dari hardisk sehingga menyebabkan goresan pada piringan, sehingga terjadi bad sector.
  3. Daya listrik yang menurun secara tiba-tiba saat hardisk melakukan proses baca dan tulis, sehingga head akan terhenti mendadak dan bekerja mendadak saat daya listrik naik lagi secara tiba-tiba, dimana head dapat menggesek piringan hardisk
  4. Akibat dari susunan file pada hardisk tidak teratur, sehingga head tidak teratur dalam membaca urutan file yang dibutuhkan sebuah aplikasi, yang lama-kelamaan head dapat menggesek plater dari hardisk dan mengakibatkan bad sector pada hardisk
Bad sector tersebut memiliki kecenderungan untuk menyebar dan biasanya tidak dapat diperbaiki. Ketika Bad sector menyebar, dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem ketika file sistem penting lainnya rusak. Data yang rusak ringan masih dapat diperbaiki dengan beberapa software.
Tanpa anda ketahui, bad sector juga bisa disebabkan oleh pemeriksaan Parity yang buruk saat menyalin bit pada disk. Pada hardisk modern data akan disimpan secara transparan dan akan menyimpan menyimpan Parity bit bersama-sama dengan data. Ketika data dibaca, bit paritas juga diambil dan dibandingkan untuk menjamin integritas data. Hal ini berlangsung tanpa sepengetahuan user. Ketika bit parity rusak untuk beberapa alasan, kemudian akan berakibat pada kesalahan bad sector. Dalam hal ini, melalui beberapa perangkat lunak pemulihan proprietary, ADRC benar-benar bisa memperbaiki bad sector tanpa kehilangan data dengan mengoreksi atau menulis ulang bit-bit Parity yang rusak pada disk.
Sangat sering bad sector dapat terjadi sebagai akibat dari head gagal dalam melakukan proses baca dan tulis. Ketika head gagal dapam proses membaca dan menulis dan menafsirkan sinyal magnetik normal, selain itu bad sector juga bisa terjadi karena tanda-tanda awal disk crash karena mengalami penurunan kinerja.
Solusi untuk Masalah Bad Sector Jika disk masih bekerja dengan baik, segera backup data penting untuk menghindari hilangnya data lebih lanjut. Jika sistem merespon kemacatan data saat anda mengcopy data yang penting itu berarti data anda ada tersimpan pada lokasi bad sector tersebut dan susah dikembalikan.
Umumnya, proses format penuh harus dapat “menutupi” bad sector atau mengalokasikan sektor buruk dalam tabel alokasi file. dan anda bisa terus menggunakan disk sementara sistem operasi akan memperhatikan lokasi bad sector dan menghindari sector tersebut.
Utilitas lain seperti CHKDSK umum yang disediakan oleh Sistem Operasi Windows dapat membantu untuk mendeteksi dan menandai bad sector. Selama scan pada permukaan piringan hardisk, head akan mencoba untuk menulis data ke sektor itu dan kemudian membaca kembali apakah bekerja atau tidak. Jika proses baca dan tulis tidak dapat dilakukan, sektor ini ditandai sebagai bad sector karena tidak dapat digunakan. Sistem operasi akan mencatat sektor tertentu dan menghindari pemakaian sektor tersebu. Setelah itu, bad sector akan dipetakan ke sektor khusus pada drive yang disediakan.
Untuk memeriksa bad sector pada hardisk, anda dapat melakukannya dengan cara :
  1. Double klik My Computer, kemudian klik kanan partisi hardisk anda, contohnya C, D atau E yang ingin anda periksa.
  2. Kemudian Klik Properties, Lalu klik tombol Tools.
  3. Selanjutnya klik Check now.
Bila anda temukan Bad sector pada hardisk anda, bagaimana cara memperbaikinya?
Bila bad sector pada hardisk anda masih bad sector yang ringan anda dapat memperbaikinya dengan cara :
  1. Menggunakan fasilitas check now diatas, dan pilih fasilitas repair
  2. Menggunakan beberapa software seperti HDD Regenerator, atau software Low Level Format
Bila bad sector sudah banyak maka siap-siap anda harus membackup data anda dan membeli hardisk baru

save mode di eset mnghilangkan virus system volume

agaimana Cara Melakukan Scan di Safe Mode

Untuk lebih membantu Anda, Team Support kami dapat meminta log hasil scan yang dilakukan pada saat komputer Anda dalam keadaan Safe Mode. Untuk menjalankan scan komputer Anda dalam Safe Mode, silakan ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Klik kanan link dibawah ini yang sesuai dengan produk ESET anda lalu pilih Save Target As...
  2. ESET Smart Security: http://download.eset.com/special/ess_cmd_scan.bat

    ESET NOD32 Antivirus: http://download.eset.com/special/eav_cmd_scan.bat
    Contoh 1: Google Chrome
    kb.eset.co.id
     Contoh 2: Internet Explorer
    save target as
  3. ketika Save As pastikan bahwa:

    (i) Pada menu drop down Save As Type di pilih ke MS-DOS Batch file atau All files (tergantung dari browser anda)

    (ii) Bagian File Name pastikan berisi nama dari batch file (contoh ess_cmd_scan.bat atau eav_cmd_scan.bat)
    save as

      Contoh1: Google Chrome
    save as

      Contoh2: Internet Explorer
  4. Klik Save .

    Penting!

    File yang didownload harus disimpan dengan memakai ekstensi .bat agar dapat berfungsi. Jika file tersebut sudah di klik 2x namun tidak dapat menjalankan scan dari produk ESET, klik kanan, pilih Properties dan edit nama file tersebut di tab General untuk memastikan bahwa file tersebut telah memakai ekstensi .bat.
  5. Menjalankan Scanning Ketika Safe Mode:
  6. Restart Komputer Anda. Ketika startup, tekan tombol F8 di keyboard anda secara berulang - ulang hingga muncul sebuah opsi yang lebih advanced. Pilih Safe Mode dan tekan ENTER.
  7. Selanjutnya, Pilih operasi sistem anda dan tekan ENTER (hal ini hanya berlaku untuk pengguna windows XP).
  8. Klik 2x file eav_cmd_scan.bat atau ess_cmd_scan.bat di desktop anda untuk memulai scan terhadap sistem anda.
  9. Ketika proses scan telah selesai, restart komputer anda.
  10. Kirim log tersebut ke ESET Support:
    Kirim file ecls.txt yang berada di  Start > My Computer > Local Disk (c:) beserta log sysinspector komputer anda ke eset support. Eset Support akan menganalisa log hasil scan dan akan menghubungi anda untuk membantu anda dalam melakukan langkah selanjutnya.

Catatan:

Dimohon agar jangan lupa menghapus atau memindahkan file ecls.txt  tersebut (agar dapat digunakan sewaktu - waktu) dari desktop anda untuk melindungi agar tidak terjadi duplikasi file ketika anda melakukan scan dengan cara yang sama di lain waktu.

ayo download eset nod32 terbaru versi 6 beta
 linknya : http://www.eset.com/us/beta/v6/


selamat mencoba yaa
sobat

download software antivirus

antivirus AVG terbaru
linknya :  http://jalantikus.com/download/37/avg-free-edition

avast antivirus
linknya : http://jalantikus.com/download/35/avast!-free-antivirus

avira personal
linknya : http://jalantikus.com/download/34/antivir-personal

norton antivirus
linknya : http://jalantikus.com/download/42/norton-antivirus

kaspersky antivirus
linknya : http://jalantikus.com/download/39/kaspersky-anti-virus


Selasa, 31 Juli 2012

Contoh Surat Pernyataan dan Jaminan Pelunasan Hutang

Pernyataan dan Jaminan Pelunasan  Hutang
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama               :
No. KTP          :
Alamat            :
Dengan ini menyatakan dan menjamin:
  1. Bahwa, berdasarkan perjanjian Nomor: __________ antara CV _________ dengan PT ________ pada tanggal _______ tantang _______________, maka PT ___________ memiliki kewajiban terhadap CV _________ berupa pembayaran ___________ sebesar Rp. _______ (______ rupiah); 
  2. Bahwa, karena PT ________ belum dapat melunasi kewajibannya tersebut kepada CV __________, maka PT _______ meminta keringanan pembayaran _______ tersebut kepada CV ___________ berupa pengunduran waktu pelunasan pembayaran tersebut untuk selama jangka waktu _________ (_______) hari sejak tanggal ditandatanganinya Pernyataan dan Jaminan Pelunasan Hutang ini, atau jatuh tempo pada tanggal ___________.
  3.  Bahwa, untuk menjamin pelunasan hutang PT ________ kepada CV ________ tersebut, maka PT _________ dengan ini menyerahkan kendaraan roda empat merek________ Jenis ________ Nomor BPKB____ dan nomor  STNK________ beserta BPKB dan STNK kendaraan tersebut kepada CV_________ sebagai jaminan pelunasan hutang dengan ketentuan apabila  PT ________ tidak dapat melunasi kewajibannya tersebut sampai dengan tanggal sebagaimana dimaksud butir 2 diatas, maka kendaraan roda empat tersebut akan menjadi milik CV____________, dan untuk selanjutnya PT _________ tidak lagi berhak atas kendaraan roda empat tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Jakarta, __ _______ 2011
___________________
Direktur PT _________

membuat surat perjanjian kerja kontrak

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA
No:..............................







Perjanjian ini adalah antara:


Ny. Linda Paramita dalam hal ini bertindak atas jabatannnya sebagai pemilik PT XXX, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan online; berkedudukan di Graha ....., Jalan Klepo Raya No 19 C, Jakarta Selatan

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA


Dengan


Nama    : (............................)

Alamat    : (........................................)


Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA


Dengan ini pihak pertama menerima pihak kedua untuk bekerja di PT XXX dengan kondisi-kondisi sebagai berikut:



Status Karyawan        : Karyawan Kontrak

Masa Kontrak            : 1 (satu) Tahun, terhitung mulai (..........) sampai dengan (...........)

Posisi                : ….....................

Penghasilan            : ...................

Jam Kerja            : Senin - Jumat : 08.00 - 17.00 WIB
                  Sabtu : 09.00 - 16.00 WIB

Pengakhiran Kontrak        :
    1.    Pihak pertama berhak mengakhiri kontrak kerja tanpa  pesangon apabila pihak kedua melanggar kesepakatan kerja ini atau peraturan PT XXX atau pihak kedua telah menerima dua kali surat peringatan (SP).
    2.    Jika pihak pertama mengakhiri kesepakatan kerja secara sepihak sebelum masa kontrak berakhir, maka pihak pertama dikenakan denda sebesar Rp 2.500.000.
    3.    Jika pihak kedua mengakhiri kesepakatan kerja secara sepihak sebelum masa kontrak berakhir, maka pihak kedua dikenakan denda sebesar Rp 2.500.000.



Meninggalkan Kerja        : Pihak kedua memperoleh cuti sebesar 12 hari kerja. Selama cuti pihak kedua tidak mendapatkan uang makan.


Hal-hal lain yang tidak dinyatakan dalam kesepakatan kerja ini mengikuti peraturan PT XXX dan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.


Kedua belah pihak dengan ini menyatakan persetujuan atas persyaratan yang tercantum dalam kesepakatan kerja ini.


Pihak Pertama                        Pihak Kedua




Linda Paramita                     …......................
PENGERTIAN BROADCASTING
Broadcasting adalah Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi dan media lainnya. Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan dengan masyarakat luas.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
Konsentrasi Broadcasting Memberi Pengajaran, Pedidikan dan Pelatihan kepada mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja di bidang penyiaran baik radio maupun televisi. Bahkan konsentrasi ini sangat diminati oleh mereka yang berjiwa kreatif di bidang audiovisual.
Peluang-peluang kerja yang dimungkinkan berdasarkan konsentrasi antara lain:
1. Presenter
2. Master of Ceremony
3. Reporter Radio televisi
4. Anchor
5. Script Writer
6. Creative Program Radio, Televisi, dan Production House
7. Konsultan Media
8. Penulis Skenario dan Sutradara
Menurut medianya, penyiar dikelompokkan menjadi dua yaitu: penyiar radio dan penyiar televisi. Berikut akan dibahas tentang kedua media penyiaran tersebut.

I. MEDIA SUARA/AUDIO (RADIO)
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.

Kelebihan Media suara atau audio (Radio) adalah:
a. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
b. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.
c. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa di dengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.
d. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini.
e. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
f. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.

Kekurangan Media suara atau audio ( Radio ) adalah:
a. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja.
b. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas. Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.
c. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
d. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.

A. SEJARAH PENYIARAN RADIO DI INDONESIA
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.
Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.



B. KARAKTERISTIK PENYIAR RADIO
Menjadi seorang penyiar radio diperlukan sifat / karakteristik antara lain:
1. DJ As Sales Person
Penyiar mempunyai peranan untuk membuat pendengar tertarik, antusias, dan ingin kembali mendengarkan lagu-lagu yang diputar, selain lagu, penyiar juga harus bisa membuat pendengar berminat untuk mendengarkan spot iklan yang diputar, mengikuti pesan-pesan di dalam spot iklan tersebut dengan rasa ingin tahu bahkan mempercayai semua pesan-pesan yang disampaikan. Penyiar adalah salesperson yang mampu mengemas seluruh komponen “barang dagangannya” yang berupa lagu, iklan dan informasi.
2. Penyiar sebagai Sahabat Pendengar
Televisi biasanya diletakkan di suatu ruang yang cukup lega agar dapat ditonton secara bersama-sama, berbeda dengan radio yang memiliki sifat lebih pribadi dan lebih intim. Pakar komunikasi bahkan mengatakan ”Radio is a portable friend”, sahabat yang bisa dibawa kemana-mana bahkan di tempat pribadi sekalipun yaitu di tempat tidut atau kamar mandi. Karena sifat radio yang pribadi itulah maka seorang pemyiar harus berusaha menjadikan sahabat yang baik bagi pendengarnya. Sebagai sahabat yang punya derajat yang setara, pendengar biasanya tidak suka penyiar yang terlalu menggurui, berpenampilan monoton, kasar, sombong, suka melecehkan, merendahkan bahkan menghina pendengar. Jadi pendengar suka penyiar yang bisa dijadikan sahabat yang hangat, wajar dan tidak dibuat-buat.
3. Pendengar : Orang Kedua Tunggal
Penyiar menyapa pendengarnya harus akrab, dilandasi suasana intim, sangat personal, direndahkan volumenya tetapi tetap meiliiki power sehingga terdengar seperti sedang bercakap-cakap dengan sahabatnya, dan menyapa pendengarnya dengan “anda” atau “kamu” bentuk kata ganti orang kedua tunggal dengan menggunakan idiom-idiom bahasa percakapan layaknya berbicara dengan temannya.
4. Personality Lebih Penting dari pada Suara yang Bagus
Bukan hanya karakteristik suara atau kemampuan vokal tetapi juga karakteristik kepribadian bahwa menjadi seorang penyiar dituntut untuk lebih terbuka, lebih bisa familiar dengan orang-orang. Pada umumnya pendengar lebih tertarik pada apa yang dibicarakan penyiar dan bagaimana penyiar itu menyampaikannya dari pada bagus tidaknya suara penyiar tersebut. Seorang penyiar adalah salah satu sumber kepercayaan dan sumber informasi bagi pendengar, sehingga penyiar harus jujur dalam menyampaikan informasi, jika informasi belum pasti jangan disampaikan karena akan mericuhkan pendengarnya jika informasi yang disampaikan ternyata tidak benar, selain itu penyiar juga harus hangat, bersahabat, berpengetahuan luas, serta kritis, sehingga informasi yang diberikan bermutu dan dapat dipercaya.

C. TEKNIK PENYIARAN RADIO
Dalam produksi siaran radio terdapat proses pemancaran sinyal frekuensi audio dengan menggunakan gelombang radio. Gelombang dengan frekuensi radio ini, disebut gelombang pembawa (carrier wave). Amplitudo dan frekuensi gelombang dapat berubah-ubah menurut irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan amplitudo ini disebut dengan modulasi.
Tiga komponen utama dalam pemancar radio :
1. Mikropon
2. Rangkaian pemancar
3. Antena
Proses kerja rangkaian pemancar disebut sebagai modulasi (perpaduan gelombang radio dan gelombang audio). Penggabungan frekuensi radio (RF) dengan frekuensi audio (AF) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sistem AM (amplitudo modulation) dan sistem FM (frequency modulation). Sistem AM menghasilkan sinyal RF yang amplitudo-nya selalu berubah-ubah namun frekuensinya tetap. Sistem FM menghasilkan sinyal RF yang frekuensi berubah-ubah namun amplitudo-nya tetap.

D. KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO
Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :
a. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and wants” yang bernilai bagi masyarakat.
b. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu, perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.
c. Sebagai sumber informasi
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran – ”jika stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.”

E. STRUKTUR ORGANISASI PENYIARAN RADIO
Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.
a. Perencanaan siaran
b. Administrasi siaran
c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)
d. Promosi/pemasaran siaran
Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang didambakan yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim dalam bekerja, dan mampu menjadi contoh. Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Dalam struktur organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size radio station), strukturnya adalah sebagai berikut :
1. General Manager
2. Sales Manager
3. Program Director
Dalam tingkatan manajer ini memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan dengan komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan.
1. General Manager mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional stasiun penyiaran radio.
2. Sales and Promotion Manager memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Program Director memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain :
1. Monitoring (memonitor)
2. Act (bertindak)
3. Create (mencipta)
4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan anda)
5. Get input (cari masukan)
6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan persaingan atau kompetisi)
7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)
8. Be postive (selalu bersikap positif)
9. Share (selalu mau berbagi)
10. Review your goal (ricek tujuan)
11. Set an example (berikan contoh)
12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)
13. Do something (lakukan sesuatu)

F. PENATAAN MUSIK DI RADIO
Musik merupakan satu diantara tiga pilar utama siaran radio, selain Informasi dan Iklan. Malahan hingga hari ini, bagi sebagian besar radio siaran, musik masih menjadi pilar yang mendominasi isi siaran. Bagi radio-radio dalam kategori ini, musiklah yang dijadikan nafas utama menarik perhatian pendengar.
Menyimak perjalanan sejarah radio di Amerika sebagai ekspresi sejarah keradioan dunia, perhatian para pengelola radio untuk menata musiknya dalam siaran terjadi justru waktu radio terlibas kelahiran TV di sekitar 1950-an. Tahun-tahun inilah "The olden Era" radio memudar. Tetapi kreativitas pengelola radio tidak surut. Mereka berpikir keras apa yang dapat membangkitkan pamor radio. Kiatnya waktu itu putarlah rekaman-rekaman musik yang diterbitkan industri rekaman. Maklum, saat itu radio siaran lebih suka menyajikan siaran musik "live" di studio, dengan menampilkan orkes-orkes musik. Hasilnya ? Pupuslah ramalan-ramalan bahwa radio akan hancur gara-gara TV. Malahan radio siaran berkembang hingga saat ini, dan berhasil mendudukkan dirinya sebagai salah satu pilihan media massa dengan kekuatan karakteristiknya sendiri.
Maka kalau diamati kinerja radio siaran masa kini, khususnya dalam penanganan siaran musik, kita akan menemukan fungsi-fungsi dan jabatan dasar, termasuk mekanisme dalam proses produksinya. Penjabarannya sebagai berikut:

1. PENATA MUSIK - MUSIC DIRECTOR
Bagi radio siaran yang menempatkan musik sebagai elemen siaran yang utama, posisi Penata Musik bersifat mutlak. Jabatan dan fungsi lain boleh tidak ada, tapi untuk posisi ini harus ada. Kalaupun tidak memungkinkan, maka fungsi Penata Musik dapat dibebankan kepada Penata Acara (Programme Director)
a. Tugas Penata Musik
- Menyeleksi musik
- Mengakuisisi karya-karya rekaman
- Menyiapkan daftar lagu (playlist)
- Menyusun urutan lagu yang akan terputar (airplay)
- Membina hubungan dengan sumber-sumber rekaman
b. Jaringan Kerja Penata Musik
Penata Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari konteks kebijakan siaran. Karena itu dalam mekanisme organisasi keradioan, atau mekanisme siaran, Penata Musik harus bekerja sama dengan Penata Program sebagai induknya. Penataan musik bagaimanapun tidak bisa lepas dari kebijakan siaran secara umum. Bukankah musik menjadi bagian dari konsep penyiaran. Dengan kerja sama yang baik, serta sadar kedudukannya, maka Penata Musik dianggap mampu menjaga Format Siaran dan "positioning" yang dibangun radio itu.
c. Syarat Penata Musik
Dengan demikian, penata musik dikategorikan baik kalau yang bersangkutan menguasai syarat-syarat sebagai berikut :
- Daya Musikal. Tidak ada artinya kalau penata musik sama sekali miskin selera musiknya. Persoalan lagu enak dan tidak memang relatif. Tetapi kalau dia mampu mewakili selera pendengar secara umum, maka dialah penata musik yang pasti dibutuhkan radio.
- Konsisten pada Kebijakan. Penata musik harus tegas dan konsekuen pada kebijakan format dan kebijakan lainnya. Misalnya taat pada hasil penelitian musik, atau hasil penelitian selera pendengar, kebijakan format musik dan lainnya. Sekali ketegasan terlanggar, maka jangan harap penyiar lainnya akan mendukung kebijakannya.
- Rapi dalam Administrasi. Radio membutuhkan penata musik yang mampu menjabarkan kebijakan-kebijakan nya dalam administrasi yang rapi. Minimal perencanaannya tergambar dari konsep-konsep dan tabel perencanaan musik yang bisa dilihat siapapun.
- Wakil Selera Pendengar. Kesimpulan yang lain, penata musik yang baik kalau seleranya kompromis dengan selera pendengar. Berarti dia mampu menjadi koki restoran yang memasak sesuai selera pembeli. Bukan menghidangkan masakan yang disukainya.

2. FORMAT MUSIK
Apa yang dimaksud dengan format musik, sederhanya adalah identitas musik yang akan ditandai pendengarnya. Format musik pula yang akan meneguhkan identitas radio yang bersangkutan. Misalnya, apakah sebuah radio akan diidentifikasikan sebagai radio dangdut, rock, pop, jazz, tradisional atau bahkan radio dengan segala macam musik. Intinya, bahwa radio yang bersangkutan memiliki patokan-patokan jelas dalam kebijakan siaran musiknya.
a. Alasan Penerapan Format
Dalam sejarah perkembangan fomat musik disebut, alasan kelahiran format karena :
- Penajaman identitas radio, agar mendapatkan tempat di masyarakat karena dengan mudah mengingat radio bersangkutan.
- Konsekuensi pemilihan segmentasi pendengar tertentu, sehingga terjadilah pembatasan selera sesuai dengan khalayak pendengar yang dituju.
- Upaya mengatasi persaingan dengan sesama radio lain. Daripada bertempur memperebutkan segmentasi khalayak pendengar tertentu, lebih baik melayani segmentasi pendengar yang lain. Sehingga format musiknyapun menjadi lebih spesifik.
- Menghindari pertempuran dengan radio lain dalam hal format. Sebagai bukti kreativitas yang berbuntut ke pemasaran dan aspek komersialnya, radio memilih format tertentu agar bisa membedakan spesifikasi siarannya dengan radio lain. Pokoknya ada upaya tampil beda.
b. Dasar Penetapan Format Musik
Apabila anda bertugas sebagai penata musik, alasan-alasan apa saja yang dipakai dalam rangka memutuskan pilihan format musik. Khususnya pertimbangan apa saja yang dijadikan acuan.
- Pilihan Segmentasi Khalayak Pendengar. Terdapat korelasi langsung antara format musik dengan khalayak pendengar yang dipilih. Pendekatan segmentasi baik secara demografis maupun psikografis, sangat menentukan selera musiknya.
- Pertimbangan Komersial Pilihan format musik di sini lebih tertuju pada peluang bisnis. Artinya, format musik dipilih dengan pertimbangan paling disukai mayoritas pendengar. Karena raihan pendengar yang besar, lebih mendekatkan radio tersebut ke pemasangan iklan. Yang berlaku adalah hukum dagang, "Berilah gula untuk mendapatkan semut".
- Ketersediaan Material. Pilihan format musik bisa saja didasarkan pada kemudahan mendapatkan material musik. Karena dengan kemudahan tersebut, berarti kelanggengan format musik bisa terjaga. Bayangkan, ketika radio telah menetapkan format musik, tahu-tahu sulit mendapatkannya di pasar, berarti kemacetan perkembangan terjadi di ambang pintu.
- Dana. Pertimbangan dana adalah hal yang sangat lumrah. Pilihan format musik juga memperhitungkan keberlangsungan keuangan radio dalam hal pengadaan materi musik. Contoh aktual di masa krisis moneter 1998, terpaan badai sangat terasa bagi radio berformat Top-40. Sebagian dari mereka membeli musik-musik terbaru langsung dari Amerika atau Eropa. Maka ketika fluktuasi Rupiah terhadap dollar Amerika melemah, berarti radio bersangkutan harus mengeluarkan anggaran berlipat untuk membeli materi musik.
- Kemampuan Sumber Daya Manusia. Sangat memungkinkan pilihan format musik karena pertimbangan kemampuan Sumber Daya Manusia yang tersedia di radio itu. Meski sebenarnya tidak boleh demikian, tetapi sangat mungkin format musik dipilih dalam rangka menyesuaikan kapasitas penata musik dan penyiarnya.

3. MACAM-MACAM FORMAT MUSIK
Hingga saat ini format musik di radio berkembang sangat hebat. Jumlahnya membengkak, tergantung dari kreativitas insan radio siaran. Hanya yang patut dicatat, penetapan format musik menggunakan pendekatan terminologi khas keradioan. Pendekatannya bisa saja berbeda dengan industri musik, atau berbeda pula dengan terminologi mennurut teori musik.


Contoh-contoh Format Musik yang standar hingga saat ini
- Top 40 (kecenderungan untuk anak muda)
- Adult Contemporary (kecenderungan untuk pendengar dewasa)
- Oldies (kecenderungan untuk pendengar berusia lanjut)
- Spesifik (jazz, country, klasik, rock dan sebagainya)
- Rhythm and Blues (disco, hip-hop, rap, acid dan lainnya)
- Spiritual Music
- Musik Tradisional
Dari format musik yang merupakan kerangka-kerangka tersebut, masing-masing masih akan bercabang lagi menjadi beberpa klasifikasi. Hal ini sangat dimungkinkan, tergantung dari kemampuan untuk mengiris-iris dan membuatnya lebih spesifik. Tergantung apakah ada pendengarnya yang merupakan lapis spesifik pula.

4. MEKANISME PENATAAN MUSIK
Kegiatan penataan musik sangat menentukan keberhasilan penerapan format musik di radio. Untuk itu diperlukan dua kemampuan utama, yaitu:
a. Pola Penyeleksian Musik
Dalam tahap pertama ini, penata musik dibutuhkan kemampuannya untuk melakukan proses seleksi lagu atau musik yang memenuhi syarat pemutaran. Secara teknis rujukan untuk menyeleksi musik berangkat dari konsep format yang ditetapkan. Sementara teknis penerapannya memperhatikan faktor-faktor, antara lain:
- Jenis Musik. Berdasarkan kesepakatan format musik, penting menyeleksi jenis-jenis lagu yang layak pilih. Proses seleksi jenis musik maksudnya untuk menghindari kemungkinan ada pilihan-pilihan musik yang ternyata melenceng dari format. Bisa saja pilihan jenis lagu itu sejenis atau beberapa jenis, tergantung format musiknya apa.
- Era. Selain pendekatan pada jenis, penting pula memperhatikan era lagu yang terpilih. Dalam konteks ini dipertimbangkan juga segmentasi pendengar. Karena itu disiplin pada era musik yang sesuai format juga harus terjaga.
- Tempo. Yang dimaksud dengan tempo adalah "beat". Pemilihan lagu dengan tempo yang bervariasi sangat penting untuk mengatasi kendala kebosanan terhadap sajian musik di radio. Karena itu sejak awal penata musik harus memperhitungkan strategi penyusunan komposisi musik melalui variasi tempo.
- Tingkat Popularitas. Ada hubungan yang sangat dekat antara kesukaan seseorang pada musik atau lagu karena faktor popularitas lagu tersebut. Semakin lagu itu populer maka tingkat "memorabilia" nya makin tinggi. Karena itu ada kecenderungan, seseorang sangat senang dengan lagu yang memenuhi kenangannya. Tetapi tidak semua lagu atau musik harus disajikan seperti ini. Karena pada konsep Top-40, pendengar remaja lebih suka pada karya-karya baru, ketimbang yang punya kenangan.
- Prosentase. Pertimbangan prosentase dilaksanakan karena dalam perencanaan program siaran, selalu harus diperhitungkan keberadaan elemen-elemen lain yang non-musik. Misalnya dalam perencanaan siaran selama 60 menit, harus dibuat peta prosentase antara kapling Penyiar, Informasi, Iklan dan Musik. Apabila kapling musik telah ditetapkan prosentasenya, maka dalam proses seleksi bisa direncanakan dengan tepat. Artinya tidak perlu menyediakan terlalu banyak lagu, padahal yang terpakai tidak semua. Atau malah terlalu sedikit sehingga kekurangan.
b. Pola Penayangan Musik
Setelah tahapan seleksi, maka kegiatan berikutnya adalah menayangkan musik atau lagu di siaran. Proses ini juga sangat penting, karena percuma saja proses seleksi berjalan bagus, sementara penyiarannya mengabaikan strategi. Berikut beberapa tahapan pola penayangan musik.
- Menentukan Jumlah Lagu Per-Jam. Dalam rangka efektivitas penyediaan musik atau lagu, penata musik harus menentukan jumlah lagu setiap jam.
- Teknik Penempatan Musik Atau Lagu. Aplikasi penayangan musik atau lagu yang paling kongkrit adalah mengatur komposisinya dalam setiap jam acara. Artinya, penata musik atau penyiar akan memilih lagu apa yang diputar pertama kali.

II. MEDIA AUDIO VISUAL/ VIDEO (TELEVISI)
Media audio visual atau video (Televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. Dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya ber jam- jam. Acara dalam televisisi pun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa semua menggemari.

Kelebihan Media Televisi
a. Daya Jangkau yang luas. Jangkauan siaran televise semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran local yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televise yang semakin murah,s ehingga siaran televise semakin terjangkau oleh masyarakat.
b. Selektifitas dan fleksibilitas. Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau segmen audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi.
c. Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat.
d. Fokus perhatian. Karena sifatnya yang audio visual, maka audience membutuhkan waktu khusus serta harus focus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
e. Kreatifitas dan efek. Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. Dengan efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton.
f. Prestise. Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televise menjadi suatu prestise tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televise bisa menjadi public figure.
g. Mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk.
h. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value). Seringkali penonton televise merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televise daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental.

Kelemahan Media Televisi
a. Dapat dilihat dan didengar oleh kelompok yang relative lebih kecil. Bentuk dan ukuran televise yang tidak portable menyebabkan media ini hanya bisa dilihat pada tempat tertentu dengan audience yang lebih sedikit. Sedangkan, harganya yang cukup mahal membuat tidak semua masyarakat memiliki media ini.
b. Biaya mahal. Produksi program/tayangan yang cukup rumit dan menggunakan peralatan serta tekhnologi maju menyebabkan biaya menjadi mahal untuk penayangan di televisi.
c. Informasi terbatas. Perhitungan biaya tayang suatu program berdasarkan waktu yang sangat ketat (dalam hitungan detik) menyebabkan durasi tayangan menjadi terbatas pula, sehingga informasi yang didapat oleh audience menjadi turut terbatas. Wilis Algride me nyatakan :”…there is little time to develop a selling argument or to include much information about the product”.
d. Penghindaran. Ada kecenderungan audience menghindari saat tayangan yang tidak menarik diputar (zapping).
e. Tempat terbatas. Waktu untuk siaran program acara dan iklan memiliki waktu yang terbatas dan tidak bisa diperpanjang lagi. Apabila diperpanjang akan mempengaruhi kualitas program acara. Selain itu, PP No. 50 Th 2005, pasal 21 (5) menyatakan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen dari seluruh waktu siaran setiap hari.


A. KARAKTERISTIK PENYIAR TV
1. Penyiar TV punya tuntutan khusus yaitu harus mampu “menyampaikan” suatu materi bicara yang sebenarnya “dibaca”.
2. Tampil menarik.
3. Kemampuan mengucapkan kata dan bahasa non verbal serta berekspresi yang wajar dan menarik.
4. Beretika yang baik contoh simple smile.
5. Cerdas.
6. Mampu menyampaikan hal-hal yang menarik bagi penonton karena acara banyak bersifat “live”.

B. PRESENTER TELEVISI
Presenter televisi adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Saat ini istilah itu banyak melekat pada selebritas yang sering memainkan peran ini, meski ada juga orang yang bukan selebriti yang berhasil menekuni karir ini, terutama dalam dunia program anak televisi, dimana selebriti menjadi kurang penting.
Seorang presenter televisi biasanya juga seorang aktor, penyanyi, dan lainnya, tapi umumnya terkenal karena menjadi presenter program tertentu. Pengecualiannya adalah presenter untuk program politik atau iptek yang biasanya merupakan profesional di bidangnya, atau selebriti yang berhasil di satu bidang tapi punya minat di bidang tertentu lainnya. Contohnya, pelawak Inggris Michael Palin yang juga menjadi presenter acara travel, hal yang memang menjadi minatnya sejak kecil. Di Amerika Serikat, presenter televisi biasanya disebut sebagai host atau MC (emcee).

belajar broadcasting

PENGERTIAN BROADCASTING
Broadcasting adalah Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi dan media lainnya. Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan dengan masyarakat luas.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
Konsentrasi Broadcasting Memberi Pengajaran, Pedidikan dan Pelatihan kepada mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja di bidang penyiaran baik radio maupun televisi. Bahkan konsentrasi ini sangat diminati oleh mereka yang berjiwa kreatif di bidang audiovisual.
Peluang-peluang kerja yang dimungkinkan berdasarkan konsentrasi antara lain:
1. Presenter
2. Master of Ceremony
3. Reporter Radio televisi
4. Anchor
5. Script Writer
6. Creative Program Radio, Televisi, dan Production House
7. Konsultan Media
8. Penulis Skenario dan Sutradara
Menurut medianya, penyiar dikelompokkan menjadi dua yaitu: penyiar radio dan penyiar televisi. Berikut akan dibahas tentang kedua media penyiaran tersebut.

I. MEDIA SUARA/AUDIO (RADIO)
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.

Kelebihan Media suara atau audio (Radio) adalah:
a. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
b. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.
c. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa di dengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.
d. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini.
e. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
f. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.

Kekurangan Media suara atau audio ( Radio ) adalah:
a. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja.
b. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas. Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.
c. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
d. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.

A. SEJARAH PENYIARAN RADIO DI INDONESIA
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.
Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.



B. KARAKTERISTIK PENYIAR RADIO
Menjadi seorang penyiar radio diperlukan sifat / karakteristik antara lain:
1. DJ As Sales Person
Penyiar mempunyai peranan untuk membuat pendengar tertarik, antusias, dan ingin kembali mendengarkan lagu-lagu yang diputar, selain lagu, penyiar juga harus bisa membuat pendengar berminat untuk mendengarkan spot iklan yang diputar, mengikuti pesan-pesan di dalam spot iklan tersebut dengan rasa ingin tahu bahkan mempercayai semua pesan-pesan yang disampaikan. Penyiar adalah salesperson yang mampu mengemas seluruh komponen “barang dagangannya” yang berupa lagu, iklan dan informasi.
2. Penyiar sebagai Sahabat Pendengar
Televisi biasanya diletakkan di suatu ruang yang cukup lega agar dapat ditonton secara bersama-sama, berbeda dengan radio yang memiliki sifat lebih pribadi dan lebih intim. Pakar komunikasi bahkan mengatakan ”Radio is a portable friend”, sahabat yang bisa dibawa kemana-mana bahkan di tempat pribadi sekalipun yaitu di tempat tidut atau kamar mandi. Karena sifat radio yang pribadi itulah maka seorang pemyiar harus berusaha menjadikan sahabat yang baik bagi pendengarnya. Sebagai sahabat yang punya derajat yang setara, pendengar biasanya tidak suka penyiar yang terlalu menggurui, berpenampilan monoton, kasar, sombong, suka melecehkan, merendahkan bahkan menghina pendengar. Jadi pendengar suka penyiar yang bisa dijadikan sahabat yang hangat, wajar dan tidak dibuat-buat.
3. Pendengar : Orang Kedua Tunggal
Penyiar menyapa pendengarnya harus akrab, dilandasi suasana intim, sangat personal, direndahkan volumenya tetapi tetap meiliiki power sehingga terdengar seperti sedang bercakap-cakap dengan sahabatnya, dan menyapa pendengarnya dengan “anda” atau “kamu” bentuk kata ganti orang kedua tunggal dengan menggunakan idiom-idiom bahasa percakapan layaknya berbicara dengan temannya.
4. Personality Lebih Penting dari pada Suara yang Bagus
Bukan hanya karakteristik suara atau kemampuan vokal tetapi juga karakteristik kepribadian bahwa menjadi seorang penyiar dituntut untuk lebih terbuka, lebih bisa familiar dengan orang-orang. Pada umumnya pendengar lebih tertarik pada apa yang dibicarakan penyiar dan bagaimana penyiar itu menyampaikannya dari pada bagus tidaknya suara penyiar tersebut. Seorang penyiar adalah salah satu sumber kepercayaan dan sumber informasi bagi pendengar, sehingga penyiar harus jujur dalam menyampaikan informasi, jika informasi belum pasti jangan disampaikan karena akan mericuhkan pendengarnya jika informasi yang disampaikan ternyata tidak benar, selain itu penyiar juga harus hangat, bersahabat, berpengetahuan luas, serta kritis, sehingga informasi yang diberikan bermutu dan dapat dipercaya.

C. TEKNIK PENYIARAN RADIO
Dalam produksi siaran radio terdapat proses pemancaran sinyal frekuensi audio dengan menggunakan gelombang radio. Gelombang dengan frekuensi radio ini, disebut gelombang pembawa (carrier wave). Amplitudo dan frekuensi gelombang dapat berubah-ubah menurut irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan amplitudo ini disebut dengan modulasi.
Tiga komponen utama dalam pemancar radio :
1. Mikropon
2. Rangkaian pemancar
3. Antena
Proses kerja rangkaian pemancar disebut sebagai modulasi (perpaduan gelombang radio dan gelombang audio). Penggabungan frekuensi radio (RF) dengan frekuensi audio (AF) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sistem AM (amplitudo modulation) dan sistem FM (frequency modulation). Sistem AM menghasilkan sinyal RF yang amplitudo-nya selalu berubah-ubah namun frekuensinya tetap. Sistem FM menghasilkan sinyal RF yang frekuensi berubah-ubah namun amplitudo-nya tetap.

D. KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO
Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :
a. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and wants” yang bernilai bagi masyarakat.
b. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu, perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.
c. Sebagai sumber informasi
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran – ”jika stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.”

E. STRUKTUR ORGANISASI PENYIARAN RADIO
Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.
a. Perencanaan siaran
b. Administrasi siaran
c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)
d. Promosi/pemasaran siaran
Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang didambakan yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim dalam bekerja, dan mampu menjadi contoh. Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Dalam struktur organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size radio station), strukturnya adalah sebagai berikut :
1. General Manager
2. Sales Manager
3. Program Director
Dalam tingkatan manajer ini memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan dengan komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan.
1. General Manager mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional stasiun penyiaran radio.
2. Sales and Promotion Manager memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Program Director memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain :
1. Monitoring (memonitor)
2. Act (bertindak)
3. Create (mencipta)
4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan anda)
5. Get input (cari masukan)
6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan persaingan atau kompetisi)
7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)
8. Be postive (selalu bersikap positif)
9. Share (selalu mau berbagi)
10. Review your goal (ricek tujuan)
11. Set an example (berikan contoh)
12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)
13. Do something (lakukan sesuatu)

F. PENATAAN MUSIK DI RADIO
Musik merupakan satu diantara tiga pilar utama siaran radio, selain Informasi dan Iklan. Malahan hingga hari ini, bagi sebagian besar radio siaran, musik masih menjadi pilar yang mendominasi isi siaran. Bagi radio-radio dalam kategori ini, musiklah yang dijadikan nafas utama menarik perhatian pendengar.
Menyimak perjalanan sejarah radio di Amerika sebagai ekspresi sejarah keradioan dunia, perhatian para pengelola radio untuk menata musiknya dalam siaran terjadi justru waktu radio terlibas kelahiran TV di sekitar 1950-an. Tahun-tahun inilah "The olden Era" radio memudar. Tetapi kreativitas pengelola radio tidak surut. Mereka berpikir keras apa yang dapat membangkitkan pamor radio. Kiatnya waktu itu putarlah rekaman-rekaman musik yang diterbitkan industri rekaman. Maklum, saat itu radio siaran lebih suka menyajikan siaran musik "live" di studio, dengan menampilkan orkes-orkes musik. Hasilnya ? Pupuslah ramalan-ramalan bahwa radio akan hancur gara-gara TV. Malahan radio siaran berkembang hingga saat ini, dan berhasil mendudukkan dirinya sebagai salah satu pilihan media massa dengan kekuatan karakteristiknya sendiri.
Maka kalau diamati kinerja radio siaran masa kini, khususnya dalam penanganan siaran musik, kita akan menemukan fungsi-fungsi dan jabatan dasar, termasuk mekanisme dalam proses produksinya. Penjabarannya sebagai berikut:

1. PENATA MUSIK - MUSIC DIRECTOR
Bagi radio siaran yang menempatkan musik sebagai elemen siaran yang utama, posisi Penata Musik bersifat mutlak. Jabatan dan fungsi lain boleh tidak ada, tapi untuk posisi ini harus ada. Kalaupun tidak memungkinkan, maka fungsi Penata Musik dapat dibebankan kepada Penata Acara (Programme Director)
a. Tugas Penata Musik
- Menyeleksi musik
- Mengakuisisi karya-karya rekaman
- Menyiapkan daftar lagu (playlist)
- Menyusun urutan lagu yang akan terputar (airplay)
- Membina hubungan dengan sumber-sumber rekaman
b. Jaringan Kerja Penata Musik
Penata Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari konteks kebijakan siaran. Karena itu dalam mekanisme organisasi keradioan, atau mekanisme siaran, Penata Musik harus bekerja sama dengan Penata Program sebagai induknya. Penataan musik bagaimanapun tidak bisa lepas dari kebijakan siaran secara umum. Bukankah musik menjadi bagian dari konsep penyiaran. Dengan kerja sama yang baik, serta sadar kedudukannya, maka Penata Musik dianggap mampu menjaga Format Siaran dan "positioning" yang dibangun radio itu.
c. Syarat Penata Musik
Dengan demikian, penata musik dikategorikan baik kalau yang bersangkutan menguasai syarat-syarat sebagai berikut :
- Daya Musikal. Tidak ada artinya kalau penata musik sama sekali miskin selera musiknya. Persoalan lagu enak dan tidak memang relatif. Tetapi kalau dia mampu mewakili selera pendengar secara umum, maka dialah penata musik yang pasti dibutuhkan radio.
- Konsisten pada Kebijakan. Penata musik harus tegas dan konsekuen pada kebijakan format dan kebijakan lainnya. Misalnya taat pada hasil penelitian musik, atau hasil penelitian selera pendengar, kebijakan format musik dan lainnya. Sekali ketegasan terlanggar, maka jangan harap penyiar lainnya akan mendukung kebijakannya.
- Rapi dalam Administrasi. Radio membutuhkan penata musik yang mampu menjabarkan kebijakan-kebijakan nya dalam administrasi yang rapi. Minimal perencanaannya tergambar dari konsep-konsep dan tabel perencanaan musik yang bisa dilihat siapapun.
- Wakil Selera Pendengar. Kesimpulan yang lain, penata musik yang baik kalau seleranya kompromis dengan selera pendengar. Berarti dia mampu menjadi koki restoran yang memasak sesuai selera pembeli. Bukan menghidangkan masakan yang disukainya.

2. FORMAT MUSIK
Apa yang dimaksud dengan format musik, sederhanya adalah identitas musik yang akan ditandai pendengarnya. Format musik pula yang akan meneguhkan identitas radio yang bersangkutan. Misalnya, apakah sebuah radio akan diidentifikasikan sebagai radio dangdut, rock, pop, jazz, tradisional atau bahkan radio dengan segala macam musik. Intinya, bahwa radio yang bersangkutan memiliki patokan-patokan jelas dalam kebijakan siaran musiknya.
a. Alasan Penerapan Format
Dalam sejarah perkembangan fomat musik disebut, alasan kelahiran format karena :
- Penajaman identitas radio, agar mendapatkan tempat di masyarakat karena dengan mudah mengingat radio bersangkutan.
- Konsekuensi pemilihan segmentasi pendengar tertentu, sehingga terjadilah pembatasan selera sesuai dengan khalayak pendengar yang dituju.
- Upaya mengatasi persaingan dengan sesama radio lain. Daripada bertempur memperebutkan segmentasi khalayak pendengar tertentu, lebih baik melayani segmentasi pendengar yang lain. Sehingga format musiknyapun menjadi lebih spesifik.
- Menghindari pertempuran dengan radio lain dalam hal format. Sebagai bukti kreativitas yang berbuntut ke pemasaran dan aspek komersialnya, radio memilih format tertentu agar bisa membedakan spesifikasi siarannya dengan radio lain. Pokoknya ada upaya tampil beda.
b. Dasar Penetapan Format Musik
Apabila anda bertugas sebagai penata musik, alasan-alasan apa saja yang dipakai dalam rangka memutuskan pilihan format musik. Khususnya pertimbangan apa saja yang dijadikan acuan.
- Pilihan Segmentasi Khalayak Pendengar. Terdapat korelasi langsung antara format musik dengan khalayak pendengar yang dipilih. Pendekatan segmentasi baik secara demografis maupun psikografis, sangat menentukan selera musiknya.
- Pertimbangan Komersial Pilihan format musik di sini lebih tertuju pada peluang bisnis. Artinya, format musik dipilih dengan pertimbangan paling disukai mayoritas pendengar. Karena raihan pendengar yang besar, lebih mendekatkan radio tersebut ke pemasangan iklan. Yang berlaku adalah hukum dagang, "Berilah gula untuk mendapatkan semut".
- Ketersediaan Material. Pilihan format musik bisa saja didasarkan pada kemudahan mendapatkan material musik. Karena dengan kemudahan tersebut, berarti kelanggengan format musik bisa terjaga. Bayangkan, ketika radio telah menetapkan format musik, tahu-tahu sulit mendapatkannya di pasar, berarti kemacetan perkembangan terjadi di ambang pintu.
- Dana. Pertimbangan dana adalah hal yang sangat lumrah. Pilihan format musik juga memperhitungkan keberlangsungan keuangan radio dalam hal pengadaan materi musik. Contoh aktual di masa krisis moneter 1998, terpaan badai sangat terasa bagi radio berformat Top-40. Sebagian dari mereka membeli musik-musik terbaru langsung dari Amerika atau Eropa. Maka ketika fluktuasi Rupiah terhadap dollar Amerika melemah, berarti radio bersangkutan harus mengeluarkan anggaran berlipat untuk membeli materi musik.
- Kemampuan Sumber Daya Manusia. Sangat memungkinkan pilihan format musik karena pertimbangan kemampuan Sumber Daya Manusia yang tersedia di radio itu. Meski sebenarnya tidak boleh demikian, tetapi sangat mungkin format musik dipilih dalam rangka menyesuaikan kapasitas penata musik dan penyiarnya.

3. MACAM-MACAM FORMAT MUSIK
Hingga saat ini format musik di radio berkembang sangat hebat. Jumlahnya membengkak, tergantung dari kreativitas insan radio siaran. Hanya yang patut dicatat, penetapan format musik menggunakan pendekatan terminologi khas keradioan. Pendekatannya bisa saja berbeda dengan industri musik, atau berbeda pula dengan terminologi mennurut teori musik.


Contoh-contoh Format Musik yang standar hingga saat ini
- Top 40 (kecenderungan untuk anak muda)
- Adult Contemporary (kecenderungan untuk pendengar dewasa)
- Oldies (kecenderungan untuk pendengar berusia lanjut)
- Spesifik (jazz, country, klasik, rock dan sebagainya)
- Rhythm and Blues (disco, hip-hop, rap, acid dan lainnya)
- Spiritual Music
- Musik Tradisional
Dari format musik yang merupakan kerangka-kerangka tersebut, masing-masing masih akan bercabang lagi menjadi beberpa klasifikasi. Hal ini sangat dimungkinkan, tergantung dari kemampuan untuk mengiris-iris dan membuatnya lebih spesifik. Tergantung apakah ada pendengarnya yang merupakan lapis spesifik pula.

4. MEKANISME PENATAAN MUSIK
Kegiatan penataan musik sangat menentukan keberhasilan penerapan format musik di radio. Untuk itu diperlukan dua kemampuan utama, yaitu:
a. Pola Penyeleksian Musik
Dalam tahap pertama ini, penata musik dibutuhkan kemampuannya untuk melakukan proses seleksi lagu atau musik yang memenuhi syarat pemutaran. Secara teknis rujukan untuk menyeleksi musik berangkat dari konsep format yang ditetapkan. Sementara teknis penerapannya memperhatikan faktor-faktor, antara lain:
- Jenis Musik. Berdasarkan kesepakatan format musik, penting menyeleksi jenis-jenis lagu yang layak pilih. Proses seleksi jenis musik maksudnya untuk menghindari kemungkinan ada pilihan-pilihan musik yang ternyata melenceng dari format. Bisa saja pilihan jenis lagu itu sejenis atau beberapa jenis, tergantung format musiknya apa.
- Era. Selain pendekatan pada jenis, penting pula memperhatikan era lagu yang terpilih. Dalam konteks ini dipertimbangkan juga segmentasi pendengar. Karena itu disiplin pada era musik yang sesuai format juga harus terjaga.
- Tempo. Yang dimaksud dengan tempo adalah "beat". Pemilihan lagu dengan tempo yang bervariasi sangat penting untuk mengatasi kendala kebosanan terhadap sajian musik di radio. Karena itu sejak awal penata musik harus memperhitungkan strategi penyusunan komposisi musik melalui variasi tempo.
- Tingkat Popularitas. Ada hubungan yang sangat dekat antara kesukaan seseorang pada musik atau lagu karena faktor popularitas lagu tersebut. Semakin lagu itu populer maka tingkat "memorabilia" nya makin tinggi. Karena itu ada kecenderungan, seseorang sangat senang dengan lagu yang memenuhi kenangannya. Tetapi tidak semua lagu atau musik harus disajikan seperti ini. Karena pada konsep Top-40, pendengar remaja lebih suka pada karya-karya baru, ketimbang yang punya kenangan.
- Prosentase. Pertimbangan prosentase dilaksanakan karena dalam perencanaan program siaran, selalu harus diperhitungkan keberadaan elemen-elemen lain yang non-musik. Misalnya dalam perencanaan siaran selama 60 menit, harus dibuat peta prosentase antara kapling Penyiar, Informasi, Iklan dan Musik. Apabila kapling musik telah ditetapkan prosentasenya, maka dalam proses seleksi bisa direncanakan dengan tepat. Artinya tidak perlu menyediakan terlalu banyak lagu, padahal yang terpakai tidak semua. Atau malah terlalu sedikit sehingga kekurangan.
b. Pola Penayangan Musik
Setelah tahapan seleksi, maka kegiatan berikutnya adalah menayangkan musik atau lagu di siaran. Proses ini juga sangat penting, karena percuma saja proses seleksi berjalan bagus, sementara penyiarannya mengabaikan strategi. Berikut beberapa tahapan pola penayangan musik.
- Menentukan Jumlah Lagu Per-Jam. Dalam rangka efektivitas penyediaan musik atau lagu, penata musik harus menentukan jumlah lagu setiap jam.
- Teknik Penempatan Musik Atau Lagu. Aplikasi penayangan musik atau lagu yang paling kongkrit adalah mengatur komposisinya dalam setiap jam acara. Artinya, penata musik atau penyiar akan memilih lagu apa yang diputar pertama kali.

II. MEDIA AUDIO VISUAL/ VIDEO (TELEVISI)
Media audio visual atau video (Televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. Dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya ber jam- jam. Acara dalam televisisi pun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa semua menggemari.

Kelebihan Media Televisi
a. Daya Jangkau yang luas. Jangkauan siaran televise semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran local yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televise yang semakin murah,s ehingga siaran televise semakin terjangkau oleh masyarakat.
b. Selektifitas dan fleksibilitas. Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau segmen audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi.
c. Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat.
d. Fokus perhatian. Karena sifatnya yang audio visual, maka audience membutuhkan waktu khusus serta harus focus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
e. Kreatifitas dan efek. Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. Dengan efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton.
f. Prestise. Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televise menjadi suatu prestise tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televise bisa menjadi public figure.
g. Mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk.
h. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value). Seringkali penonton televise merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televise daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental.

Kelemahan Media Televisi
a. Dapat dilihat dan didengar oleh kelompok yang relative lebih kecil. Bentuk dan ukuran televise yang tidak portable menyebabkan media ini hanya bisa dilihat pada tempat tertentu dengan audience yang lebih sedikit. Sedangkan, harganya yang cukup mahal membuat tidak semua masyarakat memiliki media ini.
b. Biaya mahal. Produksi program/tayangan yang cukup rumit dan menggunakan peralatan serta tekhnologi maju menyebabkan biaya menjadi mahal untuk penayangan di televisi.
c. Informasi terbatas. Perhitungan biaya tayang suatu program berdasarkan waktu yang sangat ketat (dalam hitungan detik) menyebabkan durasi tayangan menjadi terbatas pula, sehingga informasi yang didapat oleh audience menjadi turut terbatas. Wilis Algride me nyatakan :”…there is little time to develop a selling argument or to include much information about the product”.
d. Penghindaran. Ada kecenderungan audience menghindari saat tayangan yang tidak menarik diputar (zapping).
e. Tempat terbatas. Waktu untuk siaran program acara dan iklan memiliki waktu yang terbatas dan tidak bisa diperpanjang lagi. Apabila diperpanjang akan mempengaruhi kualitas program acara. Selain itu, PP No. 50 Th 2005, pasal 21 (5) menyatakan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen dari seluruh waktu siaran setiap hari.


A. KARAKTERISTIK PENYIAR TV
1. Penyiar TV punya tuntutan khusus yaitu harus mampu “menyampaikan” suatu materi bicara yang sebenarnya “dibaca”.
2. Tampil menarik.
3. Kemampuan mengucapkan kata dan bahasa non verbal serta berekspresi yang wajar dan menarik.
4. Beretika yang baik contoh simple smile.
5. Cerdas.
6. Mampu menyampaikan hal-hal yang menarik bagi penonton karena acara banyak bersifat “live”.

B. PRESENTER TELEVISI
Presenter televisi adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Saat ini istilah itu banyak melekat pada selebritas yang sering memainkan peran ini, meski ada juga orang yang bukan selebriti yang berhasil menekuni karir ini, terutama dalam dunia program anak televisi, dimana selebriti menjadi kurang penting.
Seorang presenter televisi biasanya juga seorang aktor, penyanyi, dan lainnya, tapi umumnya terkenal karena menjadi presenter program tertentu. Pengecualiannya adalah presenter untuk program politik atau iptek yang biasanya merupakan profesional di bidangnya, atau selebriti yang berhasil di satu bidang tapi punya minat di bidang tertentu lainnya. Contohnya, pelawak Inggris Michael Palin yang juga menjadi presenter acara travel, hal yang memang menjadi minatnya sejak kecil. Di Amerika Serikat, presenter televisi biasanya disebut sebagai host atau MC (emcee).

Senin, 30 Juli 2012

memperbaiki photo menggunakan photoshop

Tutorial kali ini akan memperlihatkan kepada anda 5 teknik sederhana, namun sangat penting, bagi pemula Photoshop jika ingin menekuni foto retouch (manipulasi foto digital). Anda akan temukan betapa mudah menambah kontras dan kedalaman warna pada gambar untuk membuatnya tampak lebih bagus. Tutorial ini benar-benar simpel, namun efektif. Selamat mencoba.


Kita ambil sembarang foto dan menerapkan 5 teknik untuk memperbaiki efek keseluruhan foto. Berikut ringkasan 5 topik yang akan dibicarakan dalam tutorial ini:

1. menghilangkan noda hitam dengan Spot Healing Brush
2. membuat mata terlihat lebih jelas
3. memanfaatkan surface blur untuk menghaluskan kulit, bukan menggunakan gaussian blur
4. membuat bibir terlihat lebih indah
5. menambah kedalaman warna dan kontras pencahayaan pada rambut

Ini adalah tampilan sebelum dan sesudah hasil akhir:


Sebelum                                                                     Sesudah



Baiklah, mari kita mulai belajar manipulasi foto dengan Photoshop.

Dalam tutorial ini, akan digunakan foto berjudul Self 16. by ~The1stGrape-stock

Menghilangkan Noda Hitam dengan Spot Healing Brush


Pertama kali mengamati foto yang kita jadikan obyek, kita dapat melihat beberapa titik hitam pada kulitnya, seperti ditunjukkan di bawah ini:



Untuk memperbaikinya, kita dapat menggunakan tool Spot Healing Brush, seperti terlihat dalam toolbox berikut:



Seret Spot Healing Brush, atur ukuran brush agar sedikit lebih besar dari noda hitam, dan lakukan klik pada noda tersebut:



Dapat anda lihat, setelah anda melakukan klik, noda hitam menghilang:



Dasarnya, apa yang terjadi adalah bahwa dengan tool Spot Healing Brush, ia mengambil contoh dari piksel warna sekitar kulit dan menggunakannya untuk mengganti piksel warna noda hitam. Magic, bukan?

Lakukan cara yang sama untuk menghilangkan semua noda hitam di seluruh wajahnya, berikut efeknya sejauh ini:



Membuat Mata Terlihat Lebih Jelas


Sekarang, perhatikan matanya, yang sudah cukup indah meskipun tanpa perbaikan, namun kita dapat lebih memperindahnya lagi, inilah caranya:

Duplikasi layer background sekali, atur blending mode pada "Soft Light" untuk layer hasil duplikasi, anda akan mendapatkan efek:



Dapat anda lihat dengan melakukan hal tersebut sejatinya kita menambah gelap keseluruhan gambar. namun disini kita hanya ingin menambah kedalaman mata, jadi kita perlu menghilangkan gambar sisanya pada layer kopi tersebut. untuk melakukan hal ini, klik layer > layer mask > hide all, kemudian pada layer mask, gunakan Brush putih untuk menggambar dalam mata, seperti terlihat pada ilustrasi berikut:



Dengan melakukan hal tersebut kita hanya menampilkan porsi mata pada layer saja. Ini adalah hasil setelah proses melukis itu:



Memanfaatkan Surface Blur untuk Menghaluskan Kulit


Sekarang mari kita buat kulitnya sedikit lebih lembut. untuk melakukannya, kita gunakan Surface Blur. Alasan pemilihan Surface Blur ini adalah karena, tidak seperti Gaussian Blur (yang mengaburkan keseluruhan image), Surface Blur menyisakan detail garis. Ini mengeliminir kebutuhan untuk menambahkan layer mask pada layer duplikasi untuk memunculkan garis (edge).

Jadi, gandakan layer background original sekali saja, dan terapkan setting Surface Blur seperti berikut:



Atur opacity dari layer duplikat pada 70%, dan anda akan mendapatkan efek sebagai berikut:



Mempermak bibir agar terlihat lebih menawan


Untuk melakukannya, gunakan Lasso Tool untuk membuat seleksi sekitar bibir sebagaimana tampak dalam ilustrasi berikut:



Tekan Ctrl + J dua kali untuk membuat dua duplikat dari seleksi, ubah blending mode dari duplikat pertama menjadi Multiply, dengan opacity 100%. Ubah blending mode layer duplikat yang kedua menjadi Linear Light, dengan opacity 55%.

Gunakan penghapus (eraser) yang lembut dan bundar untuk menghapus tepian bibir secara hati-hati, sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut:



Tambahkan layer lain di atas semua layer, pakai kuas (brush) bulat lembut warna putih untuk melukis secara hati-hati sekitar bagian bawah bibir untuk menambah pencahayaan ekstra:



Tips: atur flow dan opacity pada brush di kisaran angka 40%, ini cara kita agar dapat menerapkan efek brush secara bertahap.

Menambah Kedalaman Warna dan Kontras Pencahayaan pada Rmbut


Terakhir, kita dapat menambah beberapa kedalaman warna gadis dalam foto. Untuk melakukannya, kita dapat menambahkan layer Curves Adjustment dengan pengaturan sebagai berikut:



Tambahkan layer mask berikut pada layer Curves adjustment:



Inilah efek hasil akhirnya:



membuat poster fim menggunakan photoshop

Alhamdulillah .. bisa posting lagi.. Setelah sekian lama vakum karena banyak masalah ini itu, itu ini di server… akhirnya semua berjalan normal lagi… kecuali Halaman Member belom dibalikin ke web ilmuphotoshop.. masih di web sigiteko.com… Sekarang web ilmuphotoshop.com sudah dapat rekanan penyedia hosting baru yang mudah-mudahan gak akan ada problemo lagi. Webhosting nya bernama AXIADATA. Saya ucapkan Terima kasih untuk AXIADATA yang sudah bersedia bekerjasama dengan ilmuphotoshop.. mudah-mudahan bisa jangka panjang … amin.. :D
Okey… sekarang kita ke tutorialnya yah..
Bentar.. buka baju dulu.. gerah banget nih.. :D
Buka dokumen baru ukuran A4 ..dengan resolusi 300 dpi.

Warnai halaman baru tadi dengan warna hitam dengan menggunakan Paint bucket tool..

Sekarang buka gambar latar belakang nya.. saya pake latar belakang kota aja ya.. biar keren :)
Drag gambar kota New York tadi ke dokumen baru…
Bahan gambarnya silahkan download disini

atur gambar nya supaya fit.. gepeng-gepeng gpp… karena nanti itu hanya background yang nanti gak keliat juga.

Action selanjutnya adalah buka gambar api … drag ke dokumen juga..

Sekarang hilangkan background kotak nya.. karena kita cuman butuh gambar api nya saja.
Klik add layer mask di layer palette.
Brush seputar gambar api dengan warna hitam…

jelas kan ?
lanjut yah..  sekarang duplikat gambar api yang sudah dihilangin background nya tadi.. dengan cara ALT + Drag ke samping kanan.

Edit kedua gambar api terserbut dengan mengurangi kontras dan warna nya.. dengan menggunakan hue/saturation

Sekarang buka gambar HULK dan Drag ke dokumen baru

Atur letaknya seperti ini

Seleksi gambar HULK dengan menggunakan PEN Tool.. sebenernya bisa pake magic wand tool.. tapi saya lebih seneng pake PEN Tool karena hasilnya bisa lebih bagus..
Ini pekerjaan yang butuh ketelitian dan menyenangkan.. bisa bikin mata jereng-jereng hehehehe..

Klik disini untuk penggunaan PEN Tool lebih jelas
Kalo ada kesalahan klik waktu seleksi dengan PEN tool.. tekan CTRL + Z (undo) atau CTRL + ALT + Z kalo salahnya banyak..
kalo udah beres seleksinya.. klik kanan layar lalu pilih Make selection

Hasilnya nanti bakal seperti ini :

Kebetulan sekali si HULK punya background hitam.. jadi tinggal add layer mask aja.. biar hitam nya ilang..

Hasilnya akan seperti ini :

Karena dibagian bawah nya akan dipake buat Credit Text… jadi harus agak gelap.. soalnya nanti text nya berwarna putih..
Buat layer baru di paling atas … Klik Layer > new > layer
Brush bagian bawahnya dengan warna hitam.. secukupnya aja..

Turunkan opacity brush hitam menjadi 75%

Sekarang tulis judulnya.. dengan warna Hitam atau terserah aja..  font nya musti agak tebal . saya pake font IMPACT.(bisa cari di internet kalo gak ada).  IMPACT itu font tebel.. jadi keliatan garang … jangan pake Times new roman ya.. hehehe.. nanti gak serem judulnya..

Klik kanan layer tulisan > blending options
Pilih outer glow dengan warna hijau .. size nya dibesarin dikit biar keliatan glow nya.


Buat Credit Text ( seperti judul nya apa, produksi mana, pemeran nya siapa dll ) .. sekarang ngarang sendiri aja ya.. terserah mau nulis apa juga..ini pake font ARIAL biasa gpp..

Setting di Type palette nya.. Horizontal scale jadi 50% supaya hurufnya lebih rapet.

Kecilin sebagian hurufnya supaya lebih mirip dengan Credit Text..

tambahkan logo Dolby

Hasil akhirnya akan seperti ini :

gimana ? gampang kan sobat silakan coba
hehehehe
didit wahyudi anak bekasi gtu...


:: nb : didit wahyudi ( yang bersungguh-sungguh pasti berhasil )