Translate

Selasa, 31 Juli 2012

Contoh Surat Pernyataan dan Jaminan Pelunasan Hutang

Pernyataan dan Jaminan Pelunasan  Hutang
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama               :
No. KTP          :
Alamat            :
Dengan ini menyatakan dan menjamin:
  1. Bahwa, berdasarkan perjanjian Nomor: __________ antara CV _________ dengan PT ________ pada tanggal _______ tantang _______________, maka PT ___________ memiliki kewajiban terhadap CV _________ berupa pembayaran ___________ sebesar Rp. _______ (______ rupiah); 
  2. Bahwa, karena PT ________ belum dapat melunasi kewajibannya tersebut kepada CV __________, maka PT _______ meminta keringanan pembayaran _______ tersebut kepada CV ___________ berupa pengunduran waktu pelunasan pembayaran tersebut untuk selama jangka waktu _________ (_______) hari sejak tanggal ditandatanganinya Pernyataan dan Jaminan Pelunasan Hutang ini, atau jatuh tempo pada tanggal ___________.
  3.  Bahwa, untuk menjamin pelunasan hutang PT ________ kepada CV ________ tersebut, maka PT _________ dengan ini menyerahkan kendaraan roda empat merek________ Jenis ________ Nomor BPKB____ dan nomor  STNK________ beserta BPKB dan STNK kendaraan tersebut kepada CV_________ sebagai jaminan pelunasan hutang dengan ketentuan apabila  PT ________ tidak dapat melunasi kewajibannya tersebut sampai dengan tanggal sebagaimana dimaksud butir 2 diatas, maka kendaraan roda empat tersebut akan menjadi milik CV____________, dan untuk selanjutnya PT _________ tidak lagi berhak atas kendaraan roda empat tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Jakarta, __ _______ 2011
___________________
Direktur PT _________

membuat surat perjanjian kerja kontrak

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA
No:..............................







Perjanjian ini adalah antara:


Ny. Linda Paramita dalam hal ini bertindak atas jabatannnya sebagai pemilik PT XXX, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan online; berkedudukan di Graha ....., Jalan Klepo Raya No 19 C, Jakarta Selatan

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA


Dengan


Nama    : (............................)

Alamat    : (........................................)


Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA


Dengan ini pihak pertama menerima pihak kedua untuk bekerja di PT XXX dengan kondisi-kondisi sebagai berikut:



Status Karyawan        : Karyawan Kontrak

Masa Kontrak            : 1 (satu) Tahun, terhitung mulai (..........) sampai dengan (...........)

Posisi                : ….....................

Penghasilan            : ...................

Jam Kerja            : Senin - Jumat : 08.00 - 17.00 WIB
                  Sabtu : 09.00 - 16.00 WIB

Pengakhiran Kontrak        :
    1.    Pihak pertama berhak mengakhiri kontrak kerja tanpa  pesangon apabila pihak kedua melanggar kesepakatan kerja ini atau peraturan PT XXX atau pihak kedua telah menerima dua kali surat peringatan (SP).
    2.    Jika pihak pertama mengakhiri kesepakatan kerja secara sepihak sebelum masa kontrak berakhir, maka pihak pertama dikenakan denda sebesar Rp 2.500.000.
    3.    Jika pihak kedua mengakhiri kesepakatan kerja secara sepihak sebelum masa kontrak berakhir, maka pihak kedua dikenakan denda sebesar Rp 2.500.000.



Meninggalkan Kerja        : Pihak kedua memperoleh cuti sebesar 12 hari kerja. Selama cuti pihak kedua tidak mendapatkan uang makan.


Hal-hal lain yang tidak dinyatakan dalam kesepakatan kerja ini mengikuti peraturan PT XXX dan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.


Kedua belah pihak dengan ini menyatakan persetujuan atas persyaratan yang tercantum dalam kesepakatan kerja ini.


Pihak Pertama                        Pihak Kedua




Linda Paramita                     …......................
PENGERTIAN BROADCASTING
Broadcasting adalah Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi dan media lainnya. Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan dengan masyarakat luas.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
Konsentrasi Broadcasting Memberi Pengajaran, Pedidikan dan Pelatihan kepada mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja di bidang penyiaran baik radio maupun televisi. Bahkan konsentrasi ini sangat diminati oleh mereka yang berjiwa kreatif di bidang audiovisual.
Peluang-peluang kerja yang dimungkinkan berdasarkan konsentrasi antara lain:
1. Presenter
2. Master of Ceremony
3. Reporter Radio televisi
4. Anchor
5. Script Writer
6. Creative Program Radio, Televisi, dan Production House
7. Konsultan Media
8. Penulis Skenario dan Sutradara
Menurut medianya, penyiar dikelompokkan menjadi dua yaitu: penyiar radio dan penyiar televisi. Berikut akan dibahas tentang kedua media penyiaran tersebut.

I. MEDIA SUARA/AUDIO (RADIO)
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.

Kelebihan Media suara atau audio (Radio) adalah:
a. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
b. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.
c. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa di dengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.
d. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini.
e. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
f. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.

Kekurangan Media suara atau audio ( Radio ) adalah:
a. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja.
b. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas. Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.
c. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
d. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.

A. SEJARAH PENYIARAN RADIO DI INDONESIA
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.
Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.



B. KARAKTERISTIK PENYIAR RADIO
Menjadi seorang penyiar radio diperlukan sifat / karakteristik antara lain:
1. DJ As Sales Person
Penyiar mempunyai peranan untuk membuat pendengar tertarik, antusias, dan ingin kembali mendengarkan lagu-lagu yang diputar, selain lagu, penyiar juga harus bisa membuat pendengar berminat untuk mendengarkan spot iklan yang diputar, mengikuti pesan-pesan di dalam spot iklan tersebut dengan rasa ingin tahu bahkan mempercayai semua pesan-pesan yang disampaikan. Penyiar adalah salesperson yang mampu mengemas seluruh komponen “barang dagangannya” yang berupa lagu, iklan dan informasi.
2. Penyiar sebagai Sahabat Pendengar
Televisi biasanya diletakkan di suatu ruang yang cukup lega agar dapat ditonton secara bersama-sama, berbeda dengan radio yang memiliki sifat lebih pribadi dan lebih intim. Pakar komunikasi bahkan mengatakan ”Radio is a portable friend”, sahabat yang bisa dibawa kemana-mana bahkan di tempat pribadi sekalipun yaitu di tempat tidut atau kamar mandi. Karena sifat radio yang pribadi itulah maka seorang pemyiar harus berusaha menjadikan sahabat yang baik bagi pendengarnya. Sebagai sahabat yang punya derajat yang setara, pendengar biasanya tidak suka penyiar yang terlalu menggurui, berpenampilan monoton, kasar, sombong, suka melecehkan, merendahkan bahkan menghina pendengar. Jadi pendengar suka penyiar yang bisa dijadikan sahabat yang hangat, wajar dan tidak dibuat-buat.
3. Pendengar : Orang Kedua Tunggal
Penyiar menyapa pendengarnya harus akrab, dilandasi suasana intim, sangat personal, direndahkan volumenya tetapi tetap meiliiki power sehingga terdengar seperti sedang bercakap-cakap dengan sahabatnya, dan menyapa pendengarnya dengan “anda” atau “kamu” bentuk kata ganti orang kedua tunggal dengan menggunakan idiom-idiom bahasa percakapan layaknya berbicara dengan temannya.
4. Personality Lebih Penting dari pada Suara yang Bagus
Bukan hanya karakteristik suara atau kemampuan vokal tetapi juga karakteristik kepribadian bahwa menjadi seorang penyiar dituntut untuk lebih terbuka, lebih bisa familiar dengan orang-orang. Pada umumnya pendengar lebih tertarik pada apa yang dibicarakan penyiar dan bagaimana penyiar itu menyampaikannya dari pada bagus tidaknya suara penyiar tersebut. Seorang penyiar adalah salah satu sumber kepercayaan dan sumber informasi bagi pendengar, sehingga penyiar harus jujur dalam menyampaikan informasi, jika informasi belum pasti jangan disampaikan karena akan mericuhkan pendengarnya jika informasi yang disampaikan ternyata tidak benar, selain itu penyiar juga harus hangat, bersahabat, berpengetahuan luas, serta kritis, sehingga informasi yang diberikan bermutu dan dapat dipercaya.

C. TEKNIK PENYIARAN RADIO
Dalam produksi siaran radio terdapat proses pemancaran sinyal frekuensi audio dengan menggunakan gelombang radio. Gelombang dengan frekuensi radio ini, disebut gelombang pembawa (carrier wave). Amplitudo dan frekuensi gelombang dapat berubah-ubah menurut irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan amplitudo ini disebut dengan modulasi.
Tiga komponen utama dalam pemancar radio :
1. Mikropon
2. Rangkaian pemancar
3. Antena
Proses kerja rangkaian pemancar disebut sebagai modulasi (perpaduan gelombang radio dan gelombang audio). Penggabungan frekuensi radio (RF) dengan frekuensi audio (AF) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sistem AM (amplitudo modulation) dan sistem FM (frequency modulation). Sistem AM menghasilkan sinyal RF yang amplitudo-nya selalu berubah-ubah namun frekuensinya tetap. Sistem FM menghasilkan sinyal RF yang frekuensi berubah-ubah namun amplitudo-nya tetap.

D. KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO
Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :
a. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and wants” yang bernilai bagi masyarakat.
b. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu, perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.
c. Sebagai sumber informasi
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran – ”jika stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.”

E. STRUKTUR ORGANISASI PENYIARAN RADIO
Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.
a. Perencanaan siaran
b. Administrasi siaran
c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)
d. Promosi/pemasaran siaran
Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang didambakan yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim dalam bekerja, dan mampu menjadi contoh. Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Dalam struktur organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size radio station), strukturnya adalah sebagai berikut :
1. General Manager
2. Sales Manager
3. Program Director
Dalam tingkatan manajer ini memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan dengan komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan.
1. General Manager mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional stasiun penyiaran radio.
2. Sales and Promotion Manager memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Program Director memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain :
1. Monitoring (memonitor)
2. Act (bertindak)
3. Create (mencipta)
4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan anda)
5. Get input (cari masukan)
6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan persaingan atau kompetisi)
7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)
8. Be postive (selalu bersikap positif)
9. Share (selalu mau berbagi)
10. Review your goal (ricek tujuan)
11. Set an example (berikan contoh)
12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)
13. Do something (lakukan sesuatu)

F. PENATAAN MUSIK DI RADIO
Musik merupakan satu diantara tiga pilar utama siaran radio, selain Informasi dan Iklan. Malahan hingga hari ini, bagi sebagian besar radio siaran, musik masih menjadi pilar yang mendominasi isi siaran. Bagi radio-radio dalam kategori ini, musiklah yang dijadikan nafas utama menarik perhatian pendengar.
Menyimak perjalanan sejarah radio di Amerika sebagai ekspresi sejarah keradioan dunia, perhatian para pengelola radio untuk menata musiknya dalam siaran terjadi justru waktu radio terlibas kelahiran TV di sekitar 1950-an. Tahun-tahun inilah "The olden Era" radio memudar. Tetapi kreativitas pengelola radio tidak surut. Mereka berpikir keras apa yang dapat membangkitkan pamor radio. Kiatnya waktu itu putarlah rekaman-rekaman musik yang diterbitkan industri rekaman. Maklum, saat itu radio siaran lebih suka menyajikan siaran musik "live" di studio, dengan menampilkan orkes-orkes musik. Hasilnya ? Pupuslah ramalan-ramalan bahwa radio akan hancur gara-gara TV. Malahan radio siaran berkembang hingga saat ini, dan berhasil mendudukkan dirinya sebagai salah satu pilihan media massa dengan kekuatan karakteristiknya sendiri.
Maka kalau diamati kinerja radio siaran masa kini, khususnya dalam penanganan siaran musik, kita akan menemukan fungsi-fungsi dan jabatan dasar, termasuk mekanisme dalam proses produksinya. Penjabarannya sebagai berikut:

1. PENATA MUSIK - MUSIC DIRECTOR
Bagi radio siaran yang menempatkan musik sebagai elemen siaran yang utama, posisi Penata Musik bersifat mutlak. Jabatan dan fungsi lain boleh tidak ada, tapi untuk posisi ini harus ada. Kalaupun tidak memungkinkan, maka fungsi Penata Musik dapat dibebankan kepada Penata Acara (Programme Director)
a. Tugas Penata Musik
- Menyeleksi musik
- Mengakuisisi karya-karya rekaman
- Menyiapkan daftar lagu (playlist)
- Menyusun urutan lagu yang akan terputar (airplay)
- Membina hubungan dengan sumber-sumber rekaman
b. Jaringan Kerja Penata Musik
Penata Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari konteks kebijakan siaran. Karena itu dalam mekanisme organisasi keradioan, atau mekanisme siaran, Penata Musik harus bekerja sama dengan Penata Program sebagai induknya. Penataan musik bagaimanapun tidak bisa lepas dari kebijakan siaran secara umum. Bukankah musik menjadi bagian dari konsep penyiaran. Dengan kerja sama yang baik, serta sadar kedudukannya, maka Penata Musik dianggap mampu menjaga Format Siaran dan "positioning" yang dibangun radio itu.
c. Syarat Penata Musik
Dengan demikian, penata musik dikategorikan baik kalau yang bersangkutan menguasai syarat-syarat sebagai berikut :
- Daya Musikal. Tidak ada artinya kalau penata musik sama sekali miskin selera musiknya. Persoalan lagu enak dan tidak memang relatif. Tetapi kalau dia mampu mewakili selera pendengar secara umum, maka dialah penata musik yang pasti dibutuhkan radio.
- Konsisten pada Kebijakan. Penata musik harus tegas dan konsekuen pada kebijakan format dan kebijakan lainnya. Misalnya taat pada hasil penelitian musik, atau hasil penelitian selera pendengar, kebijakan format musik dan lainnya. Sekali ketegasan terlanggar, maka jangan harap penyiar lainnya akan mendukung kebijakannya.
- Rapi dalam Administrasi. Radio membutuhkan penata musik yang mampu menjabarkan kebijakan-kebijakan nya dalam administrasi yang rapi. Minimal perencanaannya tergambar dari konsep-konsep dan tabel perencanaan musik yang bisa dilihat siapapun.
- Wakil Selera Pendengar. Kesimpulan yang lain, penata musik yang baik kalau seleranya kompromis dengan selera pendengar. Berarti dia mampu menjadi koki restoran yang memasak sesuai selera pembeli. Bukan menghidangkan masakan yang disukainya.

2. FORMAT MUSIK
Apa yang dimaksud dengan format musik, sederhanya adalah identitas musik yang akan ditandai pendengarnya. Format musik pula yang akan meneguhkan identitas radio yang bersangkutan. Misalnya, apakah sebuah radio akan diidentifikasikan sebagai radio dangdut, rock, pop, jazz, tradisional atau bahkan radio dengan segala macam musik. Intinya, bahwa radio yang bersangkutan memiliki patokan-patokan jelas dalam kebijakan siaran musiknya.
a. Alasan Penerapan Format
Dalam sejarah perkembangan fomat musik disebut, alasan kelahiran format karena :
- Penajaman identitas radio, agar mendapatkan tempat di masyarakat karena dengan mudah mengingat radio bersangkutan.
- Konsekuensi pemilihan segmentasi pendengar tertentu, sehingga terjadilah pembatasan selera sesuai dengan khalayak pendengar yang dituju.
- Upaya mengatasi persaingan dengan sesama radio lain. Daripada bertempur memperebutkan segmentasi khalayak pendengar tertentu, lebih baik melayani segmentasi pendengar yang lain. Sehingga format musiknyapun menjadi lebih spesifik.
- Menghindari pertempuran dengan radio lain dalam hal format. Sebagai bukti kreativitas yang berbuntut ke pemasaran dan aspek komersialnya, radio memilih format tertentu agar bisa membedakan spesifikasi siarannya dengan radio lain. Pokoknya ada upaya tampil beda.
b. Dasar Penetapan Format Musik
Apabila anda bertugas sebagai penata musik, alasan-alasan apa saja yang dipakai dalam rangka memutuskan pilihan format musik. Khususnya pertimbangan apa saja yang dijadikan acuan.
- Pilihan Segmentasi Khalayak Pendengar. Terdapat korelasi langsung antara format musik dengan khalayak pendengar yang dipilih. Pendekatan segmentasi baik secara demografis maupun psikografis, sangat menentukan selera musiknya.
- Pertimbangan Komersial Pilihan format musik di sini lebih tertuju pada peluang bisnis. Artinya, format musik dipilih dengan pertimbangan paling disukai mayoritas pendengar. Karena raihan pendengar yang besar, lebih mendekatkan radio tersebut ke pemasangan iklan. Yang berlaku adalah hukum dagang, "Berilah gula untuk mendapatkan semut".
- Ketersediaan Material. Pilihan format musik bisa saja didasarkan pada kemudahan mendapatkan material musik. Karena dengan kemudahan tersebut, berarti kelanggengan format musik bisa terjaga. Bayangkan, ketika radio telah menetapkan format musik, tahu-tahu sulit mendapatkannya di pasar, berarti kemacetan perkembangan terjadi di ambang pintu.
- Dana. Pertimbangan dana adalah hal yang sangat lumrah. Pilihan format musik juga memperhitungkan keberlangsungan keuangan radio dalam hal pengadaan materi musik. Contoh aktual di masa krisis moneter 1998, terpaan badai sangat terasa bagi radio berformat Top-40. Sebagian dari mereka membeli musik-musik terbaru langsung dari Amerika atau Eropa. Maka ketika fluktuasi Rupiah terhadap dollar Amerika melemah, berarti radio bersangkutan harus mengeluarkan anggaran berlipat untuk membeli materi musik.
- Kemampuan Sumber Daya Manusia. Sangat memungkinkan pilihan format musik karena pertimbangan kemampuan Sumber Daya Manusia yang tersedia di radio itu. Meski sebenarnya tidak boleh demikian, tetapi sangat mungkin format musik dipilih dalam rangka menyesuaikan kapasitas penata musik dan penyiarnya.

3. MACAM-MACAM FORMAT MUSIK
Hingga saat ini format musik di radio berkembang sangat hebat. Jumlahnya membengkak, tergantung dari kreativitas insan radio siaran. Hanya yang patut dicatat, penetapan format musik menggunakan pendekatan terminologi khas keradioan. Pendekatannya bisa saja berbeda dengan industri musik, atau berbeda pula dengan terminologi mennurut teori musik.


Contoh-contoh Format Musik yang standar hingga saat ini
- Top 40 (kecenderungan untuk anak muda)
- Adult Contemporary (kecenderungan untuk pendengar dewasa)
- Oldies (kecenderungan untuk pendengar berusia lanjut)
- Spesifik (jazz, country, klasik, rock dan sebagainya)
- Rhythm and Blues (disco, hip-hop, rap, acid dan lainnya)
- Spiritual Music
- Musik Tradisional
Dari format musik yang merupakan kerangka-kerangka tersebut, masing-masing masih akan bercabang lagi menjadi beberpa klasifikasi. Hal ini sangat dimungkinkan, tergantung dari kemampuan untuk mengiris-iris dan membuatnya lebih spesifik. Tergantung apakah ada pendengarnya yang merupakan lapis spesifik pula.

4. MEKANISME PENATAAN MUSIK
Kegiatan penataan musik sangat menentukan keberhasilan penerapan format musik di radio. Untuk itu diperlukan dua kemampuan utama, yaitu:
a. Pola Penyeleksian Musik
Dalam tahap pertama ini, penata musik dibutuhkan kemampuannya untuk melakukan proses seleksi lagu atau musik yang memenuhi syarat pemutaran. Secara teknis rujukan untuk menyeleksi musik berangkat dari konsep format yang ditetapkan. Sementara teknis penerapannya memperhatikan faktor-faktor, antara lain:
- Jenis Musik. Berdasarkan kesepakatan format musik, penting menyeleksi jenis-jenis lagu yang layak pilih. Proses seleksi jenis musik maksudnya untuk menghindari kemungkinan ada pilihan-pilihan musik yang ternyata melenceng dari format. Bisa saja pilihan jenis lagu itu sejenis atau beberapa jenis, tergantung format musiknya apa.
- Era. Selain pendekatan pada jenis, penting pula memperhatikan era lagu yang terpilih. Dalam konteks ini dipertimbangkan juga segmentasi pendengar. Karena itu disiplin pada era musik yang sesuai format juga harus terjaga.
- Tempo. Yang dimaksud dengan tempo adalah "beat". Pemilihan lagu dengan tempo yang bervariasi sangat penting untuk mengatasi kendala kebosanan terhadap sajian musik di radio. Karena itu sejak awal penata musik harus memperhitungkan strategi penyusunan komposisi musik melalui variasi tempo.
- Tingkat Popularitas. Ada hubungan yang sangat dekat antara kesukaan seseorang pada musik atau lagu karena faktor popularitas lagu tersebut. Semakin lagu itu populer maka tingkat "memorabilia" nya makin tinggi. Karena itu ada kecenderungan, seseorang sangat senang dengan lagu yang memenuhi kenangannya. Tetapi tidak semua lagu atau musik harus disajikan seperti ini. Karena pada konsep Top-40, pendengar remaja lebih suka pada karya-karya baru, ketimbang yang punya kenangan.
- Prosentase. Pertimbangan prosentase dilaksanakan karena dalam perencanaan program siaran, selalu harus diperhitungkan keberadaan elemen-elemen lain yang non-musik. Misalnya dalam perencanaan siaran selama 60 menit, harus dibuat peta prosentase antara kapling Penyiar, Informasi, Iklan dan Musik. Apabila kapling musik telah ditetapkan prosentasenya, maka dalam proses seleksi bisa direncanakan dengan tepat. Artinya tidak perlu menyediakan terlalu banyak lagu, padahal yang terpakai tidak semua. Atau malah terlalu sedikit sehingga kekurangan.
b. Pola Penayangan Musik
Setelah tahapan seleksi, maka kegiatan berikutnya adalah menayangkan musik atau lagu di siaran. Proses ini juga sangat penting, karena percuma saja proses seleksi berjalan bagus, sementara penyiarannya mengabaikan strategi. Berikut beberapa tahapan pola penayangan musik.
- Menentukan Jumlah Lagu Per-Jam. Dalam rangka efektivitas penyediaan musik atau lagu, penata musik harus menentukan jumlah lagu setiap jam.
- Teknik Penempatan Musik Atau Lagu. Aplikasi penayangan musik atau lagu yang paling kongkrit adalah mengatur komposisinya dalam setiap jam acara. Artinya, penata musik atau penyiar akan memilih lagu apa yang diputar pertama kali.

II. MEDIA AUDIO VISUAL/ VIDEO (TELEVISI)
Media audio visual atau video (Televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. Dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya ber jam- jam. Acara dalam televisisi pun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa semua menggemari.

Kelebihan Media Televisi
a. Daya Jangkau yang luas. Jangkauan siaran televise semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran local yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televise yang semakin murah,s ehingga siaran televise semakin terjangkau oleh masyarakat.
b. Selektifitas dan fleksibilitas. Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau segmen audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi.
c. Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat.
d. Fokus perhatian. Karena sifatnya yang audio visual, maka audience membutuhkan waktu khusus serta harus focus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
e. Kreatifitas dan efek. Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. Dengan efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton.
f. Prestise. Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televise menjadi suatu prestise tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televise bisa menjadi public figure.
g. Mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk.
h. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value). Seringkali penonton televise merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televise daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental.

Kelemahan Media Televisi
a. Dapat dilihat dan didengar oleh kelompok yang relative lebih kecil. Bentuk dan ukuran televise yang tidak portable menyebabkan media ini hanya bisa dilihat pada tempat tertentu dengan audience yang lebih sedikit. Sedangkan, harganya yang cukup mahal membuat tidak semua masyarakat memiliki media ini.
b. Biaya mahal. Produksi program/tayangan yang cukup rumit dan menggunakan peralatan serta tekhnologi maju menyebabkan biaya menjadi mahal untuk penayangan di televisi.
c. Informasi terbatas. Perhitungan biaya tayang suatu program berdasarkan waktu yang sangat ketat (dalam hitungan detik) menyebabkan durasi tayangan menjadi terbatas pula, sehingga informasi yang didapat oleh audience menjadi turut terbatas. Wilis Algride me nyatakan :”…there is little time to develop a selling argument or to include much information about the product”.
d. Penghindaran. Ada kecenderungan audience menghindari saat tayangan yang tidak menarik diputar (zapping).
e. Tempat terbatas. Waktu untuk siaran program acara dan iklan memiliki waktu yang terbatas dan tidak bisa diperpanjang lagi. Apabila diperpanjang akan mempengaruhi kualitas program acara. Selain itu, PP No. 50 Th 2005, pasal 21 (5) menyatakan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen dari seluruh waktu siaran setiap hari.


A. KARAKTERISTIK PENYIAR TV
1. Penyiar TV punya tuntutan khusus yaitu harus mampu “menyampaikan” suatu materi bicara yang sebenarnya “dibaca”.
2. Tampil menarik.
3. Kemampuan mengucapkan kata dan bahasa non verbal serta berekspresi yang wajar dan menarik.
4. Beretika yang baik contoh simple smile.
5. Cerdas.
6. Mampu menyampaikan hal-hal yang menarik bagi penonton karena acara banyak bersifat “live”.

B. PRESENTER TELEVISI
Presenter televisi adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Saat ini istilah itu banyak melekat pada selebritas yang sering memainkan peran ini, meski ada juga orang yang bukan selebriti yang berhasil menekuni karir ini, terutama dalam dunia program anak televisi, dimana selebriti menjadi kurang penting.
Seorang presenter televisi biasanya juga seorang aktor, penyanyi, dan lainnya, tapi umumnya terkenal karena menjadi presenter program tertentu. Pengecualiannya adalah presenter untuk program politik atau iptek yang biasanya merupakan profesional di bidangnya, atau selebriti yang berhasil di satu bidang tapi punya minat di bidang tertentu lainnya. Contohnya, pelawak Inggris Michael Palin yang juga menjadi presenter acara travel, hal yang memang menjadi minatnya sejak kecil. Di Amerika Serikat, presenter televisi biasanya disebut sebagai host atau MC (emcee).

belajar broadcasting

PENGERTIAN BROADCASTING
Broadcasting adalah Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi dan media lainnya. Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan dengan masyarakat luas.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
Konsentrasi Broadcasting Memberi Pengajaran, Pedidikan dan Pelatihan kepada mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja di bidang penyiaran baik radio maupun televisi. Bahkan konsentrasi ini sangat diminati oleh mereka yang berjiwa kreatif di bidang audiovisual.
Peluang-peluang kerja yang dimungkinkan berdasarkan konsentrasi antara lain:
1. Presenter
2. Master of Ceremony
3. Reporter Radio televisi
4. Anchor
5. Script Writer
6. Creative Program Radio, Televisi, dan Production House
7. Konsultan Media
8. Penulis Skenario dan Sutradara
Menurut medianya, penyiar dikelompokkan menjadi dua yaitu: penyiar radio dan penyiar televisi. Berikut akan dibahas tentang kedua media penyiaran tersebut.

I. MEDIA SUARA/AUDIO (RADIO)
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.

Kelebihan Media suara atau audio (Radio) adalah:
a. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
b. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.
c. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa di dengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.
d. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini.
e. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
f. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.

Kekurangan Media suara atau audio ( Radio ) adalah:
a. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja.
b. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas. Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.
c. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
d. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.

A. SEJARAH PENYIARAN RADIO DI INDONESIA
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.
Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.



B. KARAKTERISTIK PENYIAR RADIO
Menjadi seorang penyiar radio diperlukan sifat / karakteristik antara lain:
1. DJ As Sales Person
Penyiar mempunyai peranan untuk membuat pendengar tertarik, antusias, dan ingin kembali mendengarkan lagu-lagu yang diputar, selain lagu, penyiar juga harus bisa membuat pendengar berminat untuk mendengarkan spot iklan yang diputar, mengikuti pesan-pesan di dalam spot iklan tersebut dengan rasa ingin tahu bahkan mempercayai semua pesan-pesan yang disampaikan. Penyiar adalah salesperson yang mampu mengemas seluruh komponen “barang dagangannya” yang berupa lagu, iklan dan informasi.
2. Penyiar sebagai Sahabat Pendengar
Televisi biasanya diletakkan di suatu ruang yang cukup lega agar dapat ditonton secara bersama-sama, berbeda dengan radio yang memiliki sifat lebih pribadi dan lebih intim. Pakar komunikasi bahkan mengatakan ”Radio is a portable friend”, sahabat yang bisa dibawa kemana-mana bahkan di tempat pribadi sekalipun yaitu di tempat tidut atau kamar mandi. Karena sifat radio yang pribadi itulah maka seorang pemyiar harus berusaha menjadikan sahabat yang baik bagi pendengarnya. Sebagai sahabat yang punya derajat yang setara, pendengar biasanya tidak suka penyiar yang terlalu menggurui, berpenampilan monoton, kasar, sombong, suka melecehkan, merendahkan bahkan menghina pendengar. Jadi pendengar suka penyiar yang bisa dijadikan sahabat yang hangat, wajar dan tidak dibuat-buat.
3. Pendengar : Orang Kedua Tunggal
Penyiar menyapa pendengarnya harus akrab, dilandasi suasana intim, sangat personal, direndahkan volumenya tetapi tetap meiliiki power sehingga terdengar seperti sedang bercakap-cakap dengan sahabatnya, dan menyapa pendengarnya dengan “anda” atau “kamu” bentuk kata ganti orang kedua tunggal dengan menggunakan idiom-idiom bahasa percakapan layaknya berbicara dengan temannya.
4. Personality Lebih Penting dari pada Suara yang Bagus
Bukan hanya karakteristik suara atau kemampuan vokal tetapi juga karakteristik kepribadian bahwa menjadi seorang penyiar dituntut untuk lebih terbuka, lebih bisa familiar dengan orang-orang. Pada umumnya pendengar lebih tertarik pada apa yang dibicarakan penyiar dan bagaimana penyiar itu menyampaikannya dari pada bagus tidaknya suara penyiar tersebut. Seorang penyiar adalah salah satu sumber kepercayaan dan sumber informasi bagi pendengar, sehingga penyiar harus jujur dalam menyampaikan informasi, jika informasi belum pasti jangan disampaikan karena akan mericuhkan pendengarnya jika informasi yang disampaikan ternyata tidak benar, selain itu penyiar juga harus hangat, bersahabat, berpengetahuan luas, serta kritis, sehingga informasi yang diberikan bermutu dan dapat dipercaya.

C. TEKNIK PENYIARAN RADIO
Dalam produksi siaran radio terdapat proses pemancaran sinyal frekuensi audio dengan menggunakan gelombang radio. Gelombang dengan frekuensi radio ini, disebut gelombang pembawa (carrier wave). Amplitudo dan frekuensi gelombang dapat berubah-ubah menurut irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan amplitudo ini disebut dengan modulasi.
Tiga komponen utama dalam pemancar radio :
1. Mikropon
2. Rangkaian pemancar
3. Antena
Proses kerja rangkaian pemancar disebut sebagai modulasi (perpaduan gelombang radio dan gelombang audio). Penggabungan frekuensi radio (RF) dengan frekuensi audio (AF) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sistem AM (amplitudo modulation) dan sistem FM (frequency modulation). Sistem AM menghasilkan sinyal RF yang amplitudo-nya selalu berubah-ubah namun frekuensinya tetap. Sistem FM menghasilkan sinyal RF yang frekuensi berubah-ubah namun amplitudo-nya tetap.

D. KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO
Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :
a. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and wants” yang bernilai bagi masyarakat.
b. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu, perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.
c. Sebagai sumber informasi
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran – ”jika stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.”

E. STRUKTUR ORGANISASI PENYIARAN RADIO
Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.
a. Perencanaan siaran
b. Administrasi siaran
c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)
d. Promosi/pemasaran siaran
Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang didambakan yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim dalam bekerja, dan mampu menjadi contoh. Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Dalam struktur organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size radio station), strukturnya adalah sebagai berikut :
1. General Manager
2. Sales Manager
3. Program Director
Dalam tingkatan manajer ini memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan dengan komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan.
1. General Manager mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional stasiun penyiaran radio.
2. Sales and Promotion Manager memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Program Director memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain :
1. Monitoring (memonitor)
2. Act (bertindak)
3. Create (mencipta)
4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan anda)
5. Get input (cari masukan)
6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan persaingan atau kompetisi)
7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)
8. Be postive (selalu bersikap positif)
9. Share (selalu mau berbagi)
10. Review your goal (ricek tujuan)
11. Set an example (berikan contoh)
12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)
13. Do something (lakukan sesuatu)

F. PENATAAN MUSIK DI RADIO
Musik merupakan satu diantara tiga pilar utama siaran radio, selain Informasi dan Iklan. Malahan hingga hari ini, bagi sebagian besar radio siaran, musik masih menjadi pilar yang mendominasi isi siaran. Bagi radio-radio dalam kategori ini, musiklah yang dijadikan nafas utama menarik perhatian pendengar.
Menyimak perjalanan sejarah radio di Amerika sebagai ekspresi sejarah keradioan dunia, perhatian para pengelola radio untuk menata musiknya dalam siaran terjadi justru waktu radio terlibas kelahiran TV di sekitar 1950-an. Tahun-tahun inilah "The olden Era" radio memudar. Tetapi kreativitas pengelola radio tidak surut. Mereka berpikir keras apa yang dapat membangkitkan pamor radio. Kiatnya waktu itu putarlah rekaman-rekaman musik yang diterbitkan industri rekaman. Maklum, saat itu radio siaran lebih suka menyajikan siaran musik "live" di studio, dengan menampilkan orkes-orkes musik. Hasilnya ? Pupuslah ramalan-ramalan bahwa radio akan hancur gara-gara TV. Malahan radio siaran berkembang hingga saat ini, dan berhasil mendudukkan dirinya sebagai salah satu pilihan media massa dengan kekuatan karakteristiknya sendiri.
Maka kalau diamati kinerja radio siaran masa kini, khususnya dalam penanganan siaran musik, kita akan menemukan fungsi-fungsi dan jabatan dasar, termasuk mekanisme dalam proses produksinya. Penjabarannya sebagai berikut:

1. PENATA MUSIK - MUSIC DIRECTOR
Bagi radio siaran yang menempatkan musik sebagai elemen siaran yang utama, posisi Penata Musik bersifat mutlak. Jabatan dan fungsi lain boleh tidak ada, tapi untuk posisi ini harus ada. Kalaupun tidak memungkinkan, maka fungsi Penata Musik dapat dibebankan kepada Penata Acara (Programme Director)
a. Tugas Penata Musik
- Menyeleksi musik
- Mengakuisisi karya-karya rekaman
- Menyiapkan daftar lagu (playlist)
- Menyusun urutan lagu yang akan terputar (airplay)
- Membina hubungan dengan sumber-sumber rekaman
b. Jaringan Kerja Penata Musik
Penata Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari konteks kebijakan siaran. Karena itu dalam mekanisme organisasi keradioan, atau mekanisme siaran, Penata Musik harus bekerja sama dengan Penata Program sebagai induknya. Penataan musik bagaimanapun tidak bisa lepas dari kebijakan siaran secara umum. Bukankah musik menjadi bagian dari konsep penyiaran. Dengan kerja sama yang baik, serta sadar kedudukannya, maka Penata Musik dianggap mampu menjaga Format Siaran dan "positioning" yang dibangun radio itu.
c. Syarat Penata Musik
Dengan demikian, penata musik dikategorikan baik kalau yang bersangkutan menguasai syarat-syarat sebagai berikut :
- Daya Musikal. Tidak ada artinya kalau penata musik sama sekali miskin selera musiknya. Persoalan lagu enak dan tidak memang relatif. Tetapi kalau dia mampu mewakili selera pendengar secara umum, maka dialah penata musik yang pasti dibutuhkan radio.
- Konsisten pada Kebijakan. Penata musik harus tegas dan konsekuen pada kebijakan format dan kebijakan lainnya. Misalnya taat pada hasil penelitian musik, atau hasil penelitian selera pendengar, kebijakan format musik dan lainnya. Sekali ketegasan terlanggar, maka jangan harap penyiar lainnya akan mendukung kebijakannya.
- Rapi dalam Administrasi. Radio membutuhkan penata musik yang mampu menjabarkan kebijakan-kebijakan nya dalam administrasi yang rapi. Minimal perencanaannya tergambar dari konsep-konsep dan tabel perencanaan musik yang bisa dilihat siapapun.
- Wakil Selera Pendengar. Kesimpulan yang lain, penata musik yang baik kalau seleranya kompromis dengan selera pendengar. Berarti dia mampu menjadi koki restoran yang memasak sesuai selera pembeli. Bukan menghidangkan masakan yang disukainya.

2. FORMAT MUSIK
Apa yang dimaksud dengan format musik, sederhanya adalah identitas musik yang akan ditandai pendengarnya. Format musik pula yang akan meneguhkan identitas radio yang bersangkutan. Misalnya, apakah sebuah radio akan diidentifikasikan sebagai radio dangdut, rock, pop, jazz, tradisional atau bahkan radio dengan segala macam musik. Intinya, bahwa radio yang bersangkutan memiliki patokan-patokan jelas dalam kebijakan siaran musiknya.
a. Alasan Penerapan Format
Dalam sejarah perkembangan fomat musik disebut, alasan kelahiran format karena :
- Penajaman identitas radio, agar mendapatkan tempat di masyarakat karena dengan mudah mengingat radio bersangkutan.
- Konsekuensi pemilihan segmentasi pendengar tertentu, sehingga terjadilah pembatasan selera sesuai dengan khalayak pendengar yang dituju.
- Upaya mengatasi persaingan dengan sesama radio lain. Daripada bertempur memperebutkan segmentasi khalayak pendengar tertentu, lebih baik melayani segmentasi pendengar yang lain. Sehingga format musiknyapun menjadi lebih spesifik.
- Menghindari pertempuran dengan radio lain dalam hal format. Sebagai bukti kreativitas yang berbuntut ke pemasaran dan aspek komersialnya, radio memilih format tertentu agar bisa membedakan spesifikasi siarannya dengan radio lain. Pokoknya ada upaya tampil beda.
b. Dasar Penetapan Format Musik
Apabila anda bertugas sebagai penata musik, alasan-alasan apa saja yang dipakai dalam rangka memutuskan pilihan format musik. Khususnya pertimbangan apa saja yang dijadikan acuan.
- Pilihan Segmentasi Khalayak Pendengar. Terdapat korelasi langsung antara format musik dengan khalayak pendengar yang dipilih. Pendekatan segmentasi baik secara demografis maupun psikografis, sangat menentukan selera musiknya.
- Pertimbangan Komersial Pilihan format musik di sini lebih tertuju pada peluang bisnis. Artinya, format musik dipilih dengan pertimbangan paling disukai mayoritas pendengar. Karena raihan pendengar yang besar, lebih mendekatkan radio tersebut ke pemasangan iklan. Yang berlaku adalah hukum dagang, "Berilah gula untuk mendapatkan semut".
- Ketersediaan Material. Pilihan format musik bisa saja didasarkan pada kemudahan mendapatkan material musik. Karena dengan kemudahan tersebut, berarti kelanggengan format musik bisa terjaga. Bayangkan, ketika radio telah menetapkan format musik, tahu-tahu sulit mendapatkannya di pasar, berarti kemacetan perkembangan terjadi di ambang pintu.
- Dana. Pertimbangan dana adalah hal yang sangat lumrah. Pilihan format musik juga memperhitungkan keberlangsungan keuangan radio dalam hal pengadaan materi musik. Contoh aktual di masa krisis moneter 1998, terpaan badai sangat terasa bagi radio berformat Top-40. Sebagian dari mereka membeli musik-musik terbaru langsung dari Amerika atau Eropa. Maka ketika fluktuasi Rupiah terhadap dollar Amerika melemah, berarti radio bersangkutan harus mengeluarkan anggaran berlipat untuk membeli materi musik.
- Kemampuan Sumber Daya Manusia. Sangat memungkinkan pilihan format musik karena pertimbangan kemampuan Sumber Daya Manusia yang tersedia di radio itu. Meski sebenarnya tidak boleh demikian, tetapi sangat mungkin format musik dipilih dalam rangka menyesuaikan kapasitas penata musik dan penyiarnya.

3. MACAM-MACAM FORMAT MUSIK
Hingga saat ini format musik di radio berkembang sangat hebat. Jumlahnya membengkak, tergantung dari kreativitas insan radio siaran. Hanya yang patut dicatat, penetapan format musik menggunakan pendekatan terminologi khas keradioan. Pendekatannya bisa saja berbeda dengan industri musik, atau berbeda pula dengan terminologi mennurut teori musik.


Contoh-contoh Format Musik yang standar hingga saat ini
- Top 40 (kecenderungan untuk anak muda)
- Adult Contemporary (kecenderungan untuk pendengar dewasa)
- Oldies (kecenderungan untuk pendengar berusia lanjut)
- Spesifik (jazz, country, klasik, rock dan sebagainya)
- Rhythm and Blues (disco, hip-hop, rap, acid dan lainnya)
- Spiritual Music
- Musik Tradisional
Dari format musik yang merupakan kerangka-kerangka tersebut, masing-masing masih akan bercabang lagi menjadi beberpa klasifikasi. Hal ini sangat dimungkinkan, tergantung dari kemampuan untuk mengiris-iris dan membuatnya lebih spesifik. Tergantung apakah ada pendengarnya yang merupakan lapis spesifik pula.

4. MEKANISME PENATAAN MUSIK
Kegiatan penataan musik sangat menentukan keberhasilan penerapan format musik di radio. Untuk itu diperlukan dua kemampuan utama, yaitu:
a. Pola Penyeleksian Musik
Dalam tahap pertama ini, penata musik dibutuhkan kemampuannya untuk melakukan proses seleksi lagu atau musik yang memenuhi syarat pemutaran. Secara teknis rujukan untuk menyeleksi musik berangkat dari konsep format yang ditetapkan. Sementara teknis penerapannya memperhatikan faktor-faktor, antara lain:
- Jenis Musik. Berdasarkan kesepakatan format musik, penting menyeleksi jenis-jenis lagu yang layak pilih. Proses seleksi jenis musik maksudnya untuk menghindari kemungkinan ada pilihan-pilihan musik yang ternyata melenceng dari format. Bisa saja pilihan jenis lagu itu sejenis atau beberapa jenis, tergantung format musiknya apa.
- Era. Selain pendekatan pada jenis, penting pula memperhatikan era lagu yang terpilih. Dalam konteks ini dipertimbangkan juga segmentasi pendengar. Karena itu disiplin pada era musik yang sesuai format juga harus terjaga.
- Tempo. Yang dimaksud dengan tempo adalah "beat". Pemilihan lagu dengan tempo yang bervariasi sangat penting untuk mengatasi kendala kebosanan terhadap sajian musik di radio. Karena itu sejak awal penata musik harus memperhitungkan strategi penyusunan komposisi musik melalui variasi tempo.
- Tingkat Popularitas. Ada hubungan yang sangat dekat antara kesukaan seseorang pada musik atau lagu karena faktor popularitas lagu tersebut. Semakin lagu itu populer maka tingkat "memorabilia" nya makin tinggi. Karena itu ada kecenderungan, seseorang sangat senang dengan lagu yang memenuhi kenangannya. Tetapi tidak semua lagu atau musik harus disajikan seperti ini. Karena pada konsep Top-40, pendengar remaja lebih suka pada karya-karya baru, ketimbang yang punya kenangan.
- Prosentase. Pertimbangan prosentase dilaksanakan karena dalam perencanaan program siaran, selalu harus diperhitungkan keberadaan elemen-elemen lain yang non-musik. Misalnya dalam perencanaan siaran selama 60 menit, harus dibuat peta prosentase antara kapling Penyiar, Informasi, Iklan dan Musik. Apabila kapling musik telah ditetapkan prosentasenya, maka dalam proses seleksi bisa direncanakan dengan tepat. Artinya tidak perlu menyediakan terlalu banyak lagu, padahal yang terpakai tidak semua. Atau malah terlalu sedikit sehingga kekurangan.
b. Pola Penayangan Musik
Setelah tahapan seleksi, maka kegiatan berikutnya adalah menayangkan musik atau lagu di siaran. Proses ini juga sangat penting, karena percuma saja proses seleksi berjalan bagus, sementara penyiarannya mengabaikan strategi. Berikut beberapa tahapan pola penayangan musik.
- Menentukan Jumlah Lagu Per-Jam. Dalam rangka efektivitas penyediaan musik atau lagu, penata musik harus menentukan jumlah lagu setiap jam.
- Teknik Penempatan Musik Atau Lagu. Aplikasi penayangan musik atau lagu yang paling kongkrit adalah mengatur komposisinya dalam setiap jam acara. Artinya, penata musik atau penyiar akan memilih lagu apa yang diputar pertama kali.

II. MEDIA AUDIO VISUAL/ VIDEO (TELEVISI)
Media audio visual atau video (Televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. Dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya ber jam- jam. Acara dalam televisisi pun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa semua menggemari.

Kelebihan Media Televisi
a. Daya Jangkau yang luas. Jangkauan siaran televise semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran local yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televise yang semakin murah,s ehingga siaran televise semakin terjangkau oleh masyarakat.
b. Selektifitas dan fleksibilitas. Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau segmen audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi.
c. Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat.
d. Fokus perhatian. Karena sifatnya yang audio visual, maka audience membutuhkan waktu khusus serta harus focus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
e. Kreatifitas dan efek. Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. Dengan efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton.
f. Prestise. Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televise menjadi suatu prestise tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televise bisa menjadi public figure.
g. Mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk.
h. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value). Seringkali penonton televise merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televise daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental.

Kelemahan Media Televisi
a. Dapat dilihat dan didengar oleh kelompok yang relative lebih kecil. Bentuk dan ukuran televise yang tidak portable menyebabkan media ini hanya bisa dilihat pada tempat tertentu dengan audience yang lebih sedikit. Sedangkan, harganya yang cukup mahal membuat tidak semua masyarakat memiliki media ini.
b. Biaya mahal. Produksi program/tayangan yang cukup rumit dan menggunakan peralatan serta tekhnologi maju menyebabkan biaya menjadi mahal untuk penayangan di televisi.
c. Informasi terbatas. Perhitungan biaya tayang suatu program berdasarkan waktu yang sangat ketat (dalam hitungan detik) menyebabkan durasi tayangan menjadi terbatas pula, sehingga informasi yang didapat oleh audience menjadi turut terbatas. Wilis Algride me nyatakan :”…there is little time to develop a selling argument or to include much information about the product”.
d. Penghindaran. Ada kecenderungan audience menghindari saat tayangan yang tidak menarik diputar (zapping).
e. Tempat terbatas. Waktu untuk siaran program acara dan iklan memiliki waktu yang terbatas dan tidak bisa diperpanjang lagi. Apabila diperpanjang akan mempengaruhi kualitas program acara. Selain itu, PP No. 50 Th 2005, pasal 21 (5) menyatakan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen dari seluruh waktu siaran setiap hari.


A. KARAKTERISTIK PENYIAR TV
1. Penyiar TV punya tuntutan khusus yaitu harus mampu “menyampaikan” suatu materi bicara yang sebenarnya “dibaca”.
2. Tampil menarik.
3. Kemampuan mengucapkan kata dan bahasa non verbal serta berekspresi yang wajar dan menarik.
4. Beretika yang baik contoh simple smile.
5. Cerdas.
6. Mampu menyampaikan hal-hal yang menarik bagi penonton karena acara banyak bersifat “live”.

B. PRESENTER TELEVISI
Presenter televisi adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Saat ini istilah itu banyak melekat pada selebritas yang sering memainkan peran ini, meski ada juga orang yang bukan selebriti yang berhasil menekuni karir ini, terutama dalam dunia program anak televisi, dimana selebriti menjadi kurang penting.
Seorang presenter televisi biasanya juga seorang aktor, penyanyi, dan lainnya, tapi umumnya terkenal karena menjadi presenter program tertentu. Pengecualiannya adalah presenter untuk program politik atau iptek yang biasanya merupakan profesional di bidangnya, atau selebriti yang berhasil di satu bidang tapi punya minat di bidang tertentu lainnya. Contohnya, pelawak Inggris Michael Palin yang juga menjadi presenter acara travel, hal yang memang menjadi minatnya sejak kecil. Di Amerika Serikat, presenter televisi biasanya disebut sebagai host atau MC (emcee).

Senin, 30 Juli 2012

memperbaiki photo menggunakan photoshop

Tutorial kali ini akan memperlihatkan kepada anda 5 teknik sederhana, namun sangat penting, bagi pemula Photoshop jika ingin menekuni foto retouch (manipulasi foto digital). Anda akan temukan betapa mudah menambah kontras dan kedalaman warna pada gambar untuk membuatnya tampak lebih bagus. Tutorial ini benar-benar simpel, namun efektif. Selamat mencoba.


Kita ambil sembarang foto dan menerapkan 5 teknik untuk memperbaiki efek keseluruhan foto. Berikut ringkasan 5 topik yang akan dibicarakan dalam tutorial ini:

1. menghilangkan noda hitam dengan Spot Healing Brush
2. membuat mata terlihat lebih jelas
3. memanfaatkan surface blur untuk menghaluskan kulit, bukan menggunakan gaussian blur
4. membuat bibir terlihat lebih indah
5. menambah kedalaman warna dan kontras pencahayaan pada rambut

Ini adalah tampilan sebelum dan sesudah hasil akhir:


Sebelum                                                                     Sesudah



Baiklah, mari kita mulai belajar manipulasi foto dengan Photoshop.

Dalam tutorial ini, akan digunakan foto berjudul Self 16. by ~The1stGrape-stock

Menghilangkan Noda Hitam dengan Spot Healing Brush


Pertama kali mengamati foto yang kita jadikan obyek, kita dapat melihat beberapa titik hitam pada kulitnya, seperti ditunjukkan di bawah ini:



Untuk memperbaikinya, kita dapat menggunakan tool Spot Healing Brush, seperti terlihat dalam toolbox berikut:



Seret Spot Healing Brush, atur ukuran brush agar sedikit lebih besar dari noda hitam, dan lakukan klik pada noda tersebut:



Dapat anda lihat, setelah anda melakukan klik, noda hitam menghilang:



Dasarnya, apa yang terjadi adalah bahwa dengan tool Spot Healing Brush, ia mengambil contoh dari piksel warna sekitar kulit dan menggunakannya untuk mengganti piksel warna noda hitam. Magic, bukan?

Lakukan cara yang sama untuk menghilangkan semua noda hitam di seluruh wajahnya, berikut efeknya sejauh ini:



Membuat Mata Terlihat Lebih Jelas


Sekarang, perhatikan matanya, yang sudah cukup indah meskipun tanpa perbaikan, namun kita dapat lebih memperindahnya lagi, inilah caranya:

Duplikasi layer background sekali, atur blending mode pada "Soft Light" untuk layer hasil duplikasi, anda akan mendapatkan efek:



Dapat anda lihat dengan melakukan hal tersebut sejatinya kita menambah gelap keseluruhan gambar. namun disini kita hanya ingin menambah kedalaman mata, jadi kita perlu menghilangkan gambar sisanya pada layer kopi tersebut. untuk melakukan hal ini, klik layer > layer mask > hide all, kemudian pada layer mask, gunakan Brush putih untuk menggambar dalam mata, seperti terlihat pada ilustrasi berikut:



Dengan melakukan hal tersebut kita hanya menampilkan porsi mata pada layer saja. Ini adalah hasil setelah proses melukis itu:



Memanfaatkan Surface Blur untuk Menghaluskan Kulit


Sekarang mari kita buat kulitnya sedikit lebih lembut. untuk melakukannya, kita gunakan Surface Blur. Alasan pemilihan Surface Blur ini adalah karena, tidak seperti Gaussian Blur (yang mengaburkan keseluruhan image), Surface Blur menyisakan detail garis. Ini mengeliminir kebutuhan untuk menambahkan layer mask pada layer duplikasi untuk memunculkan garis (edge).

Jadi, gandakan layer background original sekali saja, dan terapkan setting Surface Blur seperti berikut:



Atur opacity dari layer duplikat pada 70%, dan anda akan mendapatkan efek sebagai berikut:



Mempermak bibir agar terlihat lebih menawan


Untuk melakukannya, gunakan Lasso Tool untuk membuat seleksi sekitar bibir sebagaimana tampak dalam ilustrasi berikut:



Tekan Ctrl + J dua kali untuk membuat dua duplikat dari seleksi, ubah blending mode dari duplikat pertama menjadi Multiply, dengan opacity 100%. Ubah blending mode layer duplikat yang kedua menjadi Linear Light, dengan opacity 55%.

Gunakan penghapus (eraser) yang lembut dan bundar untuk menghapus tepian bibir secara hati-hati, sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut:



Tambahkan layer lain di atas semua layer, pakai kuas (brush) bulat lembut warna putih untuk melukis secara hati-hati sekitar bagian bawah bibir untuk menambah pencahayaan ekstra:



Tips: atur flow dan opacity pada brush di kisaran angka 40%, ini cara kita agar dapat menerapkan efek brush secara bertahap.

Menambah Kedalaman Warna dan Kontras Pencahayaan pada Rmbut


Terakhir, kita dapat menambah beberapa kedalaman warna gadis dalam foto. Untuk melakukannya, kita dapat menambahkan layer Curves Adjustment dengan pengaturan sebagai berikut:



Tambahkan layer mask berikut pada layer Curves adjustment:



Inilah efek hasil akhirnya:



membuat poster fim menggunakan photoshop

Alhamdulillah .. bisa posting lagi.. Setelah sekian lama vakum karena banyak masalah ini itu, itu ini di server… akhirnya semua berjalan normal lagi… kecuali Halaman Member belom dibalikin ke web ilmuphotoshop.. masih di web sigiteko.com… Sekarang web ilmuphotoshop.com sudah dapat rekanan penyedia hosting baru yang mudah-mudahan gak akan ada problemo lagi. Webhosting nya bernama AXIADATA. Saya ucapkan Terima kasih untuk AXIADATA yang sudah bersedia bekerjasama dengan ilmuphotoshop.. mudah-mudahan bisa jangka panjang … amin.. :D
Okey… sekarang kita ke tutorialnya yah..
Bentar.. buka baju dulu.. gerah banget nih.. :D
Buka dokumen baru ukuran A4 ..dengan resolusi 300 dpi.

Warnai halaman baru tadi dengan warna hitam dengan menggunakan Paint bucket tool..

Sekarang buka gambar latar belakang nya.. saya pake latar belakang kota aja ya.. biar keren :)
Drag gambar kota New York tadi ke dokumen baru…
Bahan gambarnya silahkan download disini

atur gambar nya supaya fit.. gepeng-gepeng gpp… karena nanti itu hanya background yang nanti gak keliat juga.

Action selanjutnya adalah buka gambar api … drag ke dokumen juga..

Sekarang hilangkan background kotak nya.. karena kita cuman butuh gambar api nya saja.
Klik add layer mask di layer palette.
Brush seputar gambar api dengan warna hitam…

jelas kan ?
lanjut yah..  sekarang duplikat gambar api yang sudah dihilangin background nya tadi.. dengan cara ALT + Drag ke samping kanan.

Edit kedua gambar api terserbut dengan mengurangi kontras dan warna nya.. dengan menggunakan hue/saturation

Sekarang buka gambar HULK dan Drag ke dokumen baru

Atur letaknya seperti ini

Seleksi gambar HULK dengan menggunakan PEN Tool.. sebenernya bisa pake magic wand tool.. tapi saya lebih seneng pake PEN Tool karena hasilnya bisa lebih bagus..
Ini pekerjaan yang butuh ketelitian dan menyenangkan.. bisa bikin mata jereng-jereng hehehehe..

Klik disini untuk penggunaan PEN Tool lebih jelas
Kalo ada kesalahan klik waktu seleksi dengan PEN tool.. tekan CTRL + Z (undo) atau CTRL + ALT + Z kalo salahnya banyak..
kalo udah beres seleksinya.. klik kanan layar lalu pilih Make selection

Hasilnya nanti bakal seperti ini :

Kebetulan sekali si HULK punya background hitam.. jadi tinggal add layer mask aja.. biar hitam nya ilang..

Hasilnya akan seperti ini :

Karena dibagian bawah nya akan dipake buat Credit Text… jadi harus agak gelap.. soalnya nanti text nya berwarna putih..
Buat layer baru di paling atas … Klik Layer > new > layer
Brush bagian bawahnya dengan warna hitam.. secukupnya aja..

Turunkan opacity brush hitam menjadi 75%

Sekarang tulis judulnya.. dengan warna Hitam atau terserah aja..  font nya musti agak tebal . saya pake font IMPACT.(bisa cari di internet kalo gak ada).  IMPACT itu font tebel.. jadi keliatan garang … jangan pake Times new roman ya.. hehehe.. nanti gak serem judulnya..

Klik kanan layer tulisan > blending options
Pilih outer glow dengan warna hijau .. size nya dibesarin dikit biar keliatan glow nya.


Buat Credit Text ( seperti judul nya apa, produksi mana, pemeran nya siapa dll ) .. sekarang ngarang sendiri aja ya.. terserah mau nulis apa juga..ini pake font ARIAL biasa gpp..

Setting di Type palette nya.. Horizontal scale jadi 50% supaya hurufnya lebih rapet.

Kecilin sebagian hurufnya supaya lebih mirip dengan Credit Text..

tambahkan logo Dolby

Hasil akhirnya akan seperti ini :

gimana ? gampang kan sobat silakan coba
hehehehe
didit wahyudi anak bekasi gtu...


:: nb : didit wahyudi ( yang bersungguh-sungguh pasti berhasil )

Rabu, 25 Juli 2012

menghitung pajak sendiri

Nah klo sekarang ini saya akan sedikit membahas mengenai Pajak, karena saya sendiri sedang menempuh kuliah di jurusan Akuntansi Perpajakan. Selamat membaca....

Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21 ) merupakan pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran laindengan bentuk dan nama apapun. Sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan wajibpajak Orang Pribadi dalam negeri.
Pada PPh pasal 21 ini menggunakan istilah “pemotongan”. Istilah pemotongan digunakan untuk menunjukkan objek yang dikenakan pemotongan yaitu penghasilan bruto yang diterima pekerja tidak utuh, tetapi setelah dipotong PPh 21. Penghasilan kena pajak setelah dipotong dengan :
Biaya jabatan, yaitu untuk mendapatkan, menagih,dan memelihara penghasilan sebesar 5% ( lima persen ) dari hasil penghasilan bruto setinggi-tingginya Rp 1.296.000,- setahun atau Rp 108.000,- sebulan.
Iuran yang terikat pada gaji kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan iuran Tabungan Hari Tua atau Tunjangan Hari Tua (THT) kepada badan penyelenggara Jamsostek, kecuali kepada badan penyelenggaraTaspen, yang dibayar oleh peggawai.
Penghasilan tidak kena Pajak ( PTKP ) sesuai dengan pasal 17 Undang – Undang Pajak Penghasilan.

Contoh perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21
Gaji sebulan Rp 2.500.000,-
Pengurangan :
Biaya Jabatan 5% x Rp 2.500.000,- Rp 125.000,-
Iuran pensiun Rp 50.000,-
Rp 175.000,-
Penghasilan Netto Sebulan Rp 2.325.000,-
Setahun ( 12 x Rp 2.325.000,- ) Rp 27.910.000,-
PTKP :
Untuk Wajib Pajak Rp 15.840.000,-
Untuk status kawin Rp 1.320.000,-
Rp 17.160.000,-
Penghasilan kena Pajak Rp 10.740.000,-
PPh Pasal 21 setahun = 5% x Rp Rp 10.740.000,- = Rp 537.000,-
PPh Pasal 21 Sebulan = 1/12 x Rp 537.000,- = Rp 44.750

Mudah bukan untuk menghitung Pajak kita sendiri.
Sekian artikel dari saya, semoga bisa membantu.

dasar-dasar pajak

Pajak. Apa itu pajak?

Pajak adalah pungutan yang dilakukan negara kepada rakyat untuk membiayai keperluan pemerintah dan kepentingan masyarakat umum. Pajak merupakan pendapatan negara terbesar. Pajak bisa bersumber dari dalam negeri dan lluar negeri. Pajak yang bersumber dari dalam negeri anatara lain adalah Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Sedangkan pajak dari luar negeri antara lain adalah berasal dari pajak perdagangan internasional,terdiri dari bea masuk dan pajak ekspor.

A. Fungsi-Funfsi Pajak

  1. Fungsi Budgeter, maksudnya adalah pajak merupakan salah satu sumber pendapatan bagi pemerintah,baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
  2. Fungsi Alokasi maksudnya perolehan pajak akan dialokasikan pemerintah pada setiap bidangseperti ekonomi,pendidikan,kesehatan dan perumahan supaya semua bidang dapat berkembang dengan baik.
  3. Fungsi Distribusi, yaitu sebagai alat pemerataan pendapatan dengan cara mengenakan pajak tarif tinggi pada yang berpendapatan tinggi dan mengenakan pajak rendah pada yang berpendapatan rendah.
  4. Funfsi Reguler/stabilisasi, yaitu digunakan sebagai alat ntuk mengatur perekonomian sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pemerintah.

B. Ciri-ciri Pajak
  1. Iuran dari rakyat kepada pemerintah
  2. Digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum
  3. Pemungutan pajak dapat dipaksakan
  4. Harus diatur dengan undang-undang


C. Asas dan Sistem Pemungutan Pajak
  1. Asas Falsafah Hukum, pajak yang dipungut harus berdasarkan keadilan dan sesuai dengan kemampuan wajib pajak atau memenuhi asas falsafah hukum.
  2. Asas Yuridis, pemungutan pajak yang dilakukan pemerintah harus jelas dan berdasarkan pada undang-undang.
  3. Asa Finansial, pemungutan pajak harus mempertimbangkan juga besarnya biaya pemungutan pajak.
  4. Asas Ekonomi, pemungutan pajak jangan sampai menghambat kelancaran ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat terganggu.
bersambung

cukup sekian sobat

belajar ilmu ekonomi

Definisi/Pengertian Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal, Instrumen Serta Penjelasannya
Definisi/Pengertian Kebijakan Moneter (Monetary Policy)
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
Kebijakan Moneter Ekspansif/Monetary Expansive Policy adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
Kebijakan Moneter Kontraktif/Monetary Contractive Policy adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
1.1 Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
1.2 Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
1.3 Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
1.4 Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Arti Definisi/Pengertian Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran/Politik Anggaran :
2.1 Anggaran Defisit (Defisit Budget)/Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2.2 Anggaran Surplus (Surplus Budget)/Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
2.3 Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Definisi/Pengertian Inflasi, Stagnasi & Stagflasi Serta Dampak Sosial Inflasi
1.Arti Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu yang cukup lama
2.Arti Stagnasi
Stagnasi adalah suatu keadaan di mana tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sekitar 0% per tahun.
3.Arti Stagflasi
Stagflasi adalah suatu kondisi suatu perekonomian mengalami inflasi dan stagnasi dalam waktu yang bersamaan.
4.Dampak Sosial Dari Inflasi
Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
Bentuk Dan Macam/Jenis Uang – Kartal, Giral, Kuasi, Fiat, Komoditas Dan Hampir Likuid Sempurna
1.Bentuk-Bentuk Uang Disertai Arti Definisi/Pengertian
1.1.Uang Fiat/Uang Token
Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu. Contoh : uang Rp. 50.000,- biaya produksinya mungkin tidak sampa Rp. 20.000 perlembarnya, namun lembaran uang tersebut memiliki nilai sama dengan emas senilai Rp. 50.000,-.
1.2.Uang Komoditas
Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya/komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan perunggu.
1.3.Uang Hampir Likuid Sempurna
Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan.
2.Macan dan Jenis- Jenis Uang Disertai Arti Definisi/Pengertiannya
2.1 Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang/hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
2.2 Uang Giral
Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.
2.3 Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.
3.Tambahan :
Uang memiliki banyak nama duit, fulus, doku, hepeng, dan lain sebagainya. Temukan artikel mengenai uang lainnya di situs Organisasi.Org ini melalui fungsi pencarian di menu sebelah kiri.
Fungsi Dan Pengertian Uang/Duit/Doku/Fulus/Hepeng Sebagai Alat Transaksi Sehari-Hari
1.Arti Definisi/Pengertian Uang
Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi.
2.Uang Di Masa Lalu
Uang pada jaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Sebelum uang ditemukan manusia menggunakan sistem barter atau sistem pertukaran antara barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya. Akibat sulitnya untuk menemukan kesamaan keinginan dalam pertukaran barang dengan sistem barter maka dipergunakanlah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan diterima dengan suka rela.
Pada zaman dahulu kala wang tidak seperti pada saat sekarang yang berbentuk koin dan kertas. Dulu orang sempat menggunakan kerang, garam, dan lain sebagainya dalam melakukan transaksi ekonominya. Pada masa sekarang uang umumnya dapat berupa uang kertas dan uang logam serta sesuatu yang dianggap setara dengan uang seperti cek, giro, surat berharga, dan sebagainya.
3.Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi utama dalam suatu perekonomian yaitu :
3.1 Sebagai Satuan Hitung
Uang dapat menetapkan suatu nilai harga pada suatu produk barang maupun jasa dalam suatu ukuran umum. Jika suatu produk bernama permen dihargai Rp. 100 maka untuk membeli 4 buah permen membutuhkan uang Rp. 400. Jika harga combro adalah Rp. 300 dan harga misro adalah Rp. 200, jika seseorang punya duit Rp. 700 maka untuk membeli keduanya dibutuhkan uang sebesar Rp. 500 dan ia akan memiliki sisa uang Rp. 200 untuk dibelanjakan produk atau jasa lainnya.
3.2 Sebagai Alat Transaksi
Uang dapat berfungsi sebagai alat tukar untuk mendapatkan suatu produk barang atau jasa dengan catatan harus diterima dengan tulus ikhlas dan dijamin oleh pemerintah serta dijaga keamanannya dari tindak pemalsuan uang. Pembeli akan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual atas produk yang ia terima, sedangkan penjual akan menerima sejumlah uang dari pembeli produk yang dijualnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
3.3 Sebagai Penyimpan Nilai
Jika seseorang memiliki kelebihan uang yang tidak ingin dibelanjakan atau dihabiskan pada saat itu maka ia dapat menyimpannya di bank. Walaupun orang itu tidak memegang uang tadi tetapi ia nilai uang tersebut tetap ia miliki sampai saatnya ia ambil untuk dibelanjakan.
3.4 Standard Pembayaran Masa Depan
Suatu transaksi tidak harus dibayar dengan alat pembayaran di saat itu juga, tetapi balas jasa tersebut dapat dibayarkan di masa depan dengan diukur dengan daya beli. Contohnya seperti pegawai yang mendapat gaji sebulan sekali setelah satu bulan penuh bekerja. Selain itu seseorang yang meminjam uang harus membayarkan hutangnya di masa depan.
Alasan/Motif/Motivasi Seseorang Memiliki Uang/Duit – Ilmu Ekonomi Keuangan
Manusia memiliki alasan masing-masing dalam memegang uang/duit dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mau memiliki dan menyimpan uang di rumah, di bank, di dompet, di celengan, dan lain sebagainya.
1.Untuk kebutuhan Transaksi
Dalam menjalani hidup, manusia membutuhkan uang untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli baik barang maupun jasa. Transaksi akan mengalami peningkatan jika pendapatan seseorang naik. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan positif dengan pendapatan dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar. Contoh : memiliki uang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari di mini market.
2.Untuk Berjaga-Jaga
Jika suatu waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga yang bersifat darurat maka uang yang dimiliki dapat dipergunakan. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan positif dengan pendapatan dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar dan penyimpan nilai. Contoh : Jika anak tiba-tiba sakit maka uang yang ada di bawah kasur diambil untuk membiayai pengobatan anak.
3.Untuk Mendapatkan Keuntungan/Berinvestasi
Seseorang atau badan usaha dapat mempergunakan uang yang dimilikinya dengan menginvestasikan pada usaha-usaha tertentu demi mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut sebesar-besarnya. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan negatif dengan tingkat bunga dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi aset dan penyimpan nilai. Contoh : Memebeli deposito perusahaan terkenal dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan besar dari uang yang ditanamnya.

semoga bermanfaat